Pages

Wednesday, October 20, 2010

Polres Gunungkidul Perketat Pengawasan Pesisir Selatan



Kawasan pantai di Gunungkidul rawan transit imigran gelap. (Foto : Dedy EW)
WONOSARI (KRjogja.com) - Setelah berhasil menggagalkan pengiriman imigran gelap asal Afganistan dan Iran melalui Pantai Gesing, Girikarto, Panggang, Gunungkidul beberapa waktu lalu, Polres Gunungkidul semakin meperketat pengawasan. Kepolisian melakukan pengamanan dan pemblokiran kawasan pesisir selatan.
“Dari Pantai Purwosari, Panggang,Saptosari,Tanjungsari, Rongkop dan Girisubo ditempatkan petugas gabungan Polres dan Kodim 0730 untuk melakukan pengamanan agar kasus pengiriman imigran gelap tidak terulang,” kata Kapolres AKBP Asep Nalaludin didampingi Kabag Ops Kompol Beja WTP di Wonosari, Rabu (20/10).
Kapolres mengungkapkan, kebijakan melakukan pengamanan pantai bukan merupakan sikap berlebihan. Mengingat kawasan pantai Gunungkidul yang panujangnya kurang lebih sekitar 75 kilometer tersebut sebagian merupakan kawasan pelosok dan rentan dijadikan lokasi para calo melakukan kegiatan penyeberangan illegal bagi imigran gelap.Pengamanan ini sifatnya antisipatif agar tidak kecolongan lagi.
Hingga kini poilisi masih melakukan koordinasi dengan jajaran terkait. Bahkan Kodim 0730 juga sudah menerjunkan petugas Babinsa, sementara kepolisian juga mengoptimalkan petugas Babinkamtibmas.
“Formulai pengamanan dengan sistem buka dan tutup juga patroli terpadu melibatkan Satuan Polisi Air dan Udara Polda DIY. Kita berharap kasus pengiriman imigran gelap menuju Australia melalui Gunungkidul sudah yang terakhir kalinya. Saat ini calo yang berperan membantu para imigram sebanyak 5 tersangka berikut sebuah kapal pengangkut sudah kita amankan,” pungkasnya. (R-2)

Sumber : www.krjogja.com

Read more »

'Pertumbuhan ekonomi Gunungkidul harus sampai 7 persen'



20101021113453_EKONOMI_TUMBUH_ILUSTRASI.JPG
GUNUNGKIDUL: Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gunungkidul menginginkan pemerintah kabupaten (pemkab) menargetkan pertumbuhan perekonomian selama 5 tahun ke depan mencapai 5% sampai 7%.

Dengan capaian persentase tersebut, FPDIP meyakini pada tahun 2015 mendatang Gunungkidul bakal memiliki anggaran sebesar Rp1 triliun dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

"Masukkan target capaian pertumbuhan perekonomian itu dalam draft [raperda] RPJMD," ungkap juru bicara FPDIP, Warta, dalam paripurna pemandangan umum fraksi terhadap tiga raperda di ruang paripurna, Kamis (21/10) pagi tadi.

Menurut Warta, raperda RPJMD yang sedang dibahas dalam panitia khusus (pansus) di tingkat Dewan belum mencantumkan adanya pencapaian target pertumbuhan perekonomian sebesar 5%-7% itu.

Sementara dalam paripurna pemandangan umum fraksi terhadap tiga raperda tadi, Wakil Bupati Badingah menggantikan peran Bupati Gunungkidul Sumpeno memimpin eksekutif mengikuti paripurna.(Harian Jogja/Galih Eko Kurniawan)

sumber : www.harianjogja.com
Read more »

Bupati Gunungkidul lantik 202 pejabat baru



20101019140519_LOGO_GUNUNGKIDUL.JPG
GUNUNGKIDUL: Bupati Gunungkidul Sumpeno melantik 202 pejabat baru eselon II, III dan IV di lingkungan pemerintah kabupaten (pemkab) di Bangsal Sewokoprojo, siang tadi (19/10). Dalam pelantikan tersebut, terdapat tiga posisi staf ahli bupati yang di pemerintahan sebelumnya selalu kosong.

Sumpeno mengatakan para pejabat baru yang dilantik tersebut diminta untuk menunjukkan kapasitasnya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) yang menduduki jabatan penting di lingkungan pemkab.

"Tunjukkan profesionalisme dan etos kerja yang tinggi untuk kepentingan rakyat. Tingkatkan persatuan sesama pejabat struktural untuk kemajuan pembangunan di Gunungkidul," ungkapnya saat memberi sambutan.

Seusai pelantikan, bupati beserta jajaran muspida memberi ucapan selamat pada para pejabat baru. Disela pemberian selamat, Sumpeno secara khusus membisiki para staf ahli.

"Hanya sekadar mengingatkan agar mereka membantu kerja bupati dengan baik," ungkapnya kepada Harian Jogja.(Harian Jogja/Galih Eko Kurniawan)


Sumber : www:harianjogja.com
Read more »

Ada Teroris di Selimut Cupu Kyai Panjala



Pembukaan selimut Cupu Kyai Panjala. Foto: Tulus DS
PANGGANG (KRjogja.com) - Pembukaan selimut Cupu Kyai Panjala disambut hujan yang sangat deras, meski demikian pengunjung prosesi pembukaan selimut Cupu Kyai Panjala tetap berdatangan untuk menyaksikan jalannya prosesi pembukaan Cupu. Ritual pembukaan cupu dilaksanakan pada tengah malam Selasa Kliwon (19 - 20/10) di rumah Dwijosumarto, ahli waris pemilik Cupu Kyai Panjala. Pengujung tampak berjubel memenuhi rumah yang digunakan prosesi tahunan ini.

Sedikitnya ada 60 lembar selimut yang ada gambarnya, selimut dibagian barat ada gambar pistol, dan gambar ini beberapa kali muncul, dilembar selimut berikutnya. Bahkan di selimut bagian tenggara ada gambar senjata laras panjang. Dengan adanya gambar Pistol dan senjata laras panjang, diprediksi tahun depan masih banyak terjadi demo dan tindakan kekerasan. Hal ini dibenarkan oleh Supriyanto (50) paranormal yang memprediksi kejadian kekerasan makin akan kerap terjadi.

Banyak juga ditemukan bercak darah, disemua bagian selimut. Kemungkinan banyak korban kekerasan akibat terjadinya demo. Ada gambar wayang Pendito Durno di selimut bagian selatan, diramalkan masil banyak orang yang memiliki karakter seperti Pendito Durno, suka mengadu domba. Sedang gambar wayang Semar mengenakan ikat pinggang menghadap ke barat. Diramalkan tokoh wayang Semar, adalah orang yang memiliki jiwa pengayom, melindungi orang yang bersih, sedang ikat pinggang digambarkan mengikat persatuan dan kesatuan.

Selimut dibagian Timurlaut ada gambar Celeng menghadap keselatan, celeng binatang yang merugikan, diramalkan masih banyak orang yang merusak hutan. Selimut dibagian baratlaut ada gambar anak kecil, kemudian ada Ayam Jago menghadap ke utara, ditemukan gambar angka delapan ditulis dengan darah, dibagian barat ada gambar telinga, bagian selatan ada gambar jari-jari 3. bagian timurlaut ada gambar angka 95, bagian selatan ada gambar tikus.

"sekarang memang banyak tikus dibagian selatan Kabupaten Gunungkidul." tambah Supriyanto.

Gambar teroris juga muncul di selimut bagian timur, ada kepala mengenakan topi dan berkaca mata, yang oleh pengunjung diprediksi kepala teroris. Dibagian timur ada gambar Singa menghadap keselatan, dibagian baratlaut ada gambar Buaya "menganga", dibagian timur ada gambar Gunung berapi, hati-hati akan ada gunung meletus, dibagian barat daya ada gambar kepala penuh luka, mungkin korban penganiayaan. Dibagian selatan ada kepala mengenakan pecis, diprediksi tahun depan calon haji akan semakin bertambah jumlahnya.

Prosesi pembukaan selimut Cupu Kyai Panjala, dipimpin oleh Dwijosumarto dibantu kerabat ahli waris, dan disaksikan utusan Abdi dalem Kraton, Dinas pariwisata DIY/Kabupaten Gunungkidul dan ratusan pengunjung. Seperti biasa sebelum dibuka selimutnya, posisi cupu masih dikamar (sentong). Kemudian ada hidangan  makan nasi gurih dan daging ayam, sambal kering tempe,kedelai dan srundeng. Hidangan ini dimakan satu piring untuk dua orang. Setiap prosesi pasti ada orang yang memberikan ucapan terima kasih, dan membawa ubarampe selamatan.

Menurut Dwijosumarto (ahli waris-red) tidak kurang dari 70 orang memberikan ucapan terima kasih yang disebut "Asung dhahar" sekaligus memberikan kain putih untuk selimut Cupu Kyai Panjolo. (Tulus.Ds)


 Sumber : www.krjogja.com
Read more »

Sunday, October 17, 2010

Kambing di Gunungkidul penyakitan



20101015164754_KAMBING_ILUSTRASI.JPG GUNUNGKIDUL: Dinas Peternakan Gunungkidul menegaskan bahwa kambing dari wilayah Gunungkidul banyak memiliki penyakit. Jadi untuk memilih hewan kurban perlu ketelitian dalam membeli kalau tidak bisa dengan memeriksakan di Puskeswan setempat.

Kepala Dinas Peternakan Gunungkidul Setiawan mengatakan kambing lebih banyak terserang penyakit dibandingkan ternak sapi. Tapi penyakitnya bisa segera di obati seperti yang seringkali ditemukan adalah penyakit kulit (scabies), diare maupun penyakit dalam mulut (orf).

"Penyakit seperti itu yang seringkali ditemui [pada kambing] tapi bisa di obati,” katanya saat ditemui Harian Jogja di kantor DPRD Gunungkidul, Jumat (15/10).

Populasi kambing di Gunungkidul sendiri pada tahun 2010 ini sebanyak 148.751 ekor atau 50 persennya dari total populasi yang ada di DIY yakni 308.353 ekor.

Melihat hal tersebut upaya yanduan atau lebih sering dikenal pemeriksaan setiap selapan (35 hari) sekali. Tapi pihaknya mengaku belum bisa memberikan pelayanan maksimal di seluruh kecamatan seiring keterbatasan sumber daya manusia.

Dari 18 kecamatan di Gunungkidul yang baru memiliki puskeswan baru 10 kecamatan. Sehingga pemeriksaan bagi warga kecamatan yang belum ada puskeswannya bisa dilakukan dengan memilih lokasi yang paling dekat. Saat ini yang belum memiliki puskeswan adalah Kecamatan Saptosari, Tanjungsari, Ngawen, Gedangsari, Girisubo, Purwosari, Ponjong, dan Paliyan.(Harian Jogja/Akhirul Anwar) 


Sumber : www.harianjogja.com
Read more »

FWG Siap Sukseskan Porwarda 2010



Wartawan Gunungkidul siap ikuti Porwarda. (Foto : Dedy EW)
WONOSARI (KRjogja.com) - Forum Wartawan Gunungkidul (FWG) siap mengikuti Pekan Olahraga Wartawan Daerah (Porwarda) DIY yang akan berlangsung, Jumat (3/12) hingga, Minggu (5/12) mendatang. Persiapan pun jauh hari sudah dilakukan dengan membentuk kotingen pada tiap cabang olahraga.
Ketua Kontingen Porwarda Gunungkidul YB Agus Waluyo mengungkapkan, diharapkan nantinya FWG dapat mengirimkan tiap cabang pada pertandingan Porwarda. Anggota FWG kini sudah dibagi dan juga sudah dibentuk koordinator pada tiap cabang pertandingan.
“Persiapan juga dilakukan dengan latihan sebelum menjelang pertandingan. Seluruh anggota FWG siap berpartisipasi dalam cabang futsal, bola volley, sepak bola, tennis meja, bulu tangkis, atletik, tennis lapang, bridge, biliar dan catur,” katanya di Gunungkidul, Senin (18/10).
Ketua Forum Wartawan Gunungkidul, Endar Widodo SPd menambahkan, keikutsertaan wartawan Gunungkidul pada Porwarda mendatang diharapkan mampu memeriahkan pertandingan dan bisa meraih prestasi serta meningkatkan persaudaraan. Bidang olahraga juga cukup penting dalam mendukung kerja wartawan. “Kesempatan berpartisipasi dalam Porwarda 2010 akan diikuti seluruh anggota FWG,” katanya. (R-2)


Sumber : www.krjogja.com
Read more »

Monday, October 11, 2010

Ribuan difabel di Gunungkidul telantar



20101011171500_DIFABEL_ilustrasi.jpg
GUNUNGKIDUL: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul mengakui pemenuhan hak pada 10.460 difabel belum optimal meski sudah ada undang-undang dan peraturan pemerintah yang mengatur khusus tentang pemenuhan hak pada difabel.

Hal tersebut diungkapkan Asisten Sekretaris Daerah (Asekda) Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Patrem Murdiyanto, saat membacakan sambuan bupati dalam diskusi Membangun Perspektif Difabel untuk Pejabat Publik dan Tokoh Masyarakat di kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda), Senin (11/10).

Diskusi yang digelar Sarana Integrasi dan Advokasi Difabel (Sigab) bekerja sama dengan Maarif Institute Gunungkidul dan UCP Roda Untuk Kemanusiaan itu diikuti sekitar 20 pejabat publik dan tokoh masyarakat di Gunungkidul.

"Tanpa didukung pihak lain upaya pemenuhan hak pada difabel tidak akan optimal karena sampai saat ini kritik pada pemerintah terkait dengan peraturan yang belum berpihak pada difabel masih kerap muncul," ungkap Patrem.

Menurut dia, dari 10.460 difabel di Gunungkidul, Pemkab mencatat ada 1.267 difabel yang butuh perhatian lebih mengingat usia difabel tersebut berada pada masa perkembangan, yakni lima sampai 18 tahun.

Pemerintah pusat sampai kabupaten, imbuh Patrem, pada dasarnya sudah mengalokasikan anggaran dana untuk pemenuhan hak difabel, antara lain lewat program jaminan sosial, ekonomi produktif dan rehabilitasi sosial.(Harian Jogja/Galih Eko Kurniawan) 

Sumber : www.harianjogja.com
Read more »

Share