Pages

Wednesday, October 20, 2010

Polres Gunungkidul Perketat Pengawasan Pesisir Selatan



Kawasan pantai di Gunungkidul rawan transit imigran gelap. (Foto : Dedy EW)
WONOSARI (KRjogja.com) - Setelah berhasil menggagalkan pengiriman imigran gelap asal Afganistan dan Iran melalui Pantai Gesing, Girikarto, Panggang, Gunungkidul beberapa waktu lalu, Polres Gunungkidul semakin meperketat pengawasan. Kepolisian melakukan pengamanan dan pemblokiran kawasan pesisir selatan.
“Dari Pantai Purwosari, Panggang,Saptosari,Tanjungsari, Rongkop dan Girisubo ditempatkan petugas gabungan Polres dan Kodim 0730 untuk melakukan pengamanan agar kasus pengiriman imigran gelap tidak terulang,” kata Kapolres AKBP Asep Nalaludin didampingi Kabag Ops Kompol Beja WTP di Wonosari, Rabu (20/10).
Kapolres mengungkapkan, kebijakan melakukan pengamanan pantai bukan merupakan sikap berlebihan. Mengingat kawasan pantai Gunungkidul yang panujangnya kurang lebih sekitar 75 kilometer tersebut sebagian merupakan kawasan pelosok dan rentan dijadikan lokasi para calo melakukan kegiatan penyeberangan illegal bagi imigran gelap.Pengamanan ini sifatnya antisipatif agar tidak kecolongan lagi.
Hingga kini poilisi masih melakukan koordinasi dengan jajaran terkait. Bahkan Kodim 0730 juga sudah menerjunkan petugas Babinsa, sementara kepolisian juga mengoptimalkan petugas Babinkamtibmas.
“Formulai pengamanan dengan sistem buka dan tutup juga patroli terpadu melibatkan Satuan Polisi Air dan Udara Polda DIY. Kita berharap kasus pengiriman imigran gelap menuju Australia melalui Gunungkidul sudah yang terakhir kalinya. Saat ini calo yang berperan membantu para imigram sebanyak 5 tersangka berikut sebuah kapal pengangkut sudah kita amankan,” pungkasnya. (R-2)

Sumber : www.krjogja.com

Read more »

'Pertumbuhan ekonomi Gunungkidul harus sampai 7 persen'



20101021113453_EKONOMI_TUMBUH_ILUSTRASI.JPG
GUNUNGKIDUL: Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gunungkidul menginginkan pemerintah kabupaten (pemkab) menargetkan pertumbuhan perekonomian selama 5 tahun ke depan mencapai 5% sampai 7%.

Dengan capaian persentase tersebut, FPDIP meyakini pada tahun 2015 mendatang Gunungkidul bakal memiliki anggaran sebesar Rp1 triliun dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

"Masukkan target capaian pertumbuhan perekonomian itu dalam draft [raperda] RPJMD," ungkap juru bicara FPDIP, Warta, dalam paripurna pemandangan umum fraksi terhadap tiga raperda di ruang paripurna, Kamis (21/10) pagi tadi.

Menurut Warta, raperda RPJMD yang sedang dibahas dalam panitia khusus (pansus) di tingkat Dewan belum mencantumkan adanya pencapaian target pertumbuhan perekonomian sebesar 5%-7% itu.

Sementara dalam paripurna pemandangan umum fraksi terhadap tiga raperda tadi, Wakil Bupati Badingah menggantikan peran Bupati Gunungkidul Sumpeno memimpin eksekutif mengikuti paripurna.(Harian Jogja/Galih Eko Kurniawan)

sumber : www.harianjogja.com
Read more »

Bupati Gunungkidul lantik 202 pejabat baru



20101019140519_LOGO_GUNUNGKIDUL.JPG
GUNUNGKIDUL: Bupati Gunungkidul Sumpeno melantik 202 pejabat baru eselon II, III dan IV di lingkungan pemerintah kabupaten (pemkab) di Bangsal Sewokoprojo, siang tadi (19/10). Dalam pelantikan tersebut, terdapat tiga posisi staf ahli bupati yang di pemerintahan sebelumnya selalu kosong.

Sumpeno mengatakan para pejabat baru yang dilantik tersebut diminta untuk menunjukkan kapasitasnya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) yang menduduki jabatan penting di lingkungan pemkab.

"Tunjukkan profesionalisme dan etos kerja yang tinggi untuk kepentingan rakyat. Tingkatkan persatuan sesama pejabat struktural untuk kemajuan pembangunan di Gunungkidul," ungkapnya saat memberi sambutan.

Seusai pelantikan, bupati beserta jajaran muspida memberi ucapan selamat pada para pejabat baru. Disela pemberian selamat, Sumpeno secara khusus membisiki para staf ahli.

"Hanya sekadar mengingatkan agar mereka membantu kerja bupati dengan baik," ungkapnya kepada Harian Jogja.(Harian Jogja/Galih Eko Kurniawan)


Sumber : www:harianjogja.com
Read more »

Ada Teroris di Selimut Cupu Kyai Panjala



Pembukaan selimut Cupu Kyai Panjala. Foto: Tulus DS
PANGGANG (KRjogja.com) - Pembukaan selimut Cupu Kyai Panjala disambut hujan yang sangat deras, meski demikian pengunjung prosesi pembukaan selimut Cupu Kyai Panjala tetap berdatangan untuk menyaksikan jalannya prosesi pembukaan Cupu. Ritual pembukaan cupu dilaksanakan pada tengah malam Selasa Kliwon (19 - 20/10) di rumah Dwijosumarto, ahli waris pemilik Cupu Kyai Panjala. Pengujung tampak berjubel memenuhi rumah yang digunakan prosesi tahunan ini.

Sedikitnya ada 60 lembar selimut yang ada gambarnya, selimut dibagian barat ada gambar pistol, dan gambar ini beberapa kali muncul, dilembar selimut berikutnya. Bahkan di selimut bagian tenggara ada gambar senjata laras panjang. Dengan adanya gambar Pistol dan senjata laras panjang, diprediksi tahun depan masih banyak terjadi demo dan tindakan kekerasan. Hal ini dibenarkan oleh Supriyanto (50) paranormal yang memprediksi kejadian kekerasan makin akan kerap terjadi.

Banyak juga ditemukan bercak darah, disemua bagian selimut. Kemungkinan banyak korban kekerasan akibat terjadinya demo. Ada gambar wayang Pendito Durno di selimut bagian selatan, diramalkan masil banyak orang yang memiliki karakter seperti Pendito Durno, suka mengadu domba. Sedang gambar wayang Semar mengenakan ikat pinggang menghadap ke barat. Diramalkan tokoh wayang Semar, adalah orang yang memiliki jiwa pengayom, melindungi orang yang bersih, sedang ikat pinggang digambarkan mengikat persatuan dan kesatuan.

Selimut dibagian Timurlaut ada gambar Celeng menghadap keselatan, celeng binatang yang merugikan, diramalkan masih banyak orang yang merusak hutan. Selimut dibagian baratlaut ada gambar anak kecil, kemudian ada Ayam Jago menghadap ke utara, ditemukan gambar angka delapan ditulis dengan darah, dibagian barat ada gambar telinga, bagian selatan ada gambar jari-jari 3. bagian timurlaut ada gambar angka 95, bagian selatan ada gambar tikus.

"sekarang memang banyak tikus dibagian selatan Kabupaten Gunungkidul." tambah Supriyanto.

Gambar teroris juga muncul di selimut bagian timur, ada kepala mengenakan topi dan berkaca mata, yang oleh pengunjung diprediksi kepala teroris. Dibagian timur ada gambar Singa menghadap keselatan, dibagian baratlaut ada gambar Buaya "menganga", dibagian timur ada gambar Gunung berapi, hati-hati akan ada gunung meletus, dibagian barat daya ada gambar kepala penuh luka, mungkin korban penganiayaan. Dibagian selatan ada kepala mengenakan pecis, diprediksi tahun depan calon haji akan semakin bertambah jumlahnya.

Prosesi pembukaan selimut Cupu Kyai Panjala, dipimpin oleh Dwijosumarto dibantu kerabat ahli waris, dan disaksikan utusan Abdi dalem Kraton, Dinas pariwisata DIY/Kabupaten Gunungkidul dan ratusan pengunjung. Seperti biasa sebelum dibuka selimutnya, posisi cupu masih dikamar (sentong). Kemudian ada hidangan  makan nasi gurih dan daging ayam, sambal kering tempe,kedelai dan srundeng. Hidangan ini dimakan satu piring untuk dua orang. Setiap prosesi pasti ada orang yang memberikan ucapan terima kasih, dan membawa ubarampe selamatan.

Menurut Dwijosumarto (ahli waris-red) tidak kurang dari 70 orang memberikan ucapan terima kasih yang disebut "Asung dhahar" sekaligus memberikan kain putih untuk selimut Cupu Kyai Panjolo. (Tulus.Ds)


 Sumber : www.krjogja.com
Read more »

Sunday, October 17, 2010

Kambing di Gunungkidul penyakitan



20101015164754_KAMBING_ILUSTRASI.JPG GUNUNGKIDUL: Dinas Peternakan Gunungkidul menegaskan bahwa kambing dari wilayah Gunungkidul banyak memiliki penyakit. Jadi untuk memilih hewan kurban perlu ketelitian dalam membeli kalau tidak bisa dengan memeriksakan di Puskeswan setempat.

Kepala Dinas Peternakan Gunungkidul Setiawan mengatakan kambing lebih banyak terserang penyakit dibandingkan ternak sapi. Tapi penyakitnya bisa segera di obati seperti yang seringkali ditemukan adalah penyakit kulit (scabies), diare maupun penyakit dalam mulut (orf).

"Penyakit seperti itu yang seringkali ditemui [pada kambing] tapi bisa di obati,” katanya saat ditemui Harian Jogja di kantor DPRD Gunungkidul, Jumat (15/10).

Populasi kambing di Gunungkidul sendiri pada tahun 2010 ini sebanyak 148.751 ekor atau 50 persennya dari total populasi yang ada di DIY yakni 308.353 ekor.

Melihat hal tersebut upaya yanduan atau lebih sering dikenal pemeriksaan setiap selapan (35 hari) sekali. Tapi pihaknya mengaku belum bisa memberikan pelayanan maksimal di seluruh kecamatan seiring keterbatasan sumber daya manusia.

Dari 18 kecamatan di Gunungkidul yang baru memiliki puskeswan baru 10 kecamatan. Sehingga pemeriksaan bagi warga kecamatan yang belum ada puskeswannya bisa dilakukan dengan memilih lokasi yang paling dekat. Saat ini yang belum memiliki puskeswan adalah Kecamatan Saptosari, Tanjungsari, Ngawen, Gedangsari, Girisubo, Purwosari, Ponjong, dan Paliyan.(Harian Jogja/Akhirul Anwar) 


Sumber : www.harianjogja.com
Read more »

FWG Siap Sukseskan Porwarda 2010



Wartawan Gunungkidul siap ikuti Porwarda. (Foto : Dedy EW)
WONOSARI (KRjogja.com) - Forum Wartawan Gunungkidul (FWG) siap mengikuti Pekan Olahraga Wartawan Daerah (Porwarda) DIY yang akan berlangsung, Jumat (3/12) hingga, Minggu (5/12) mendatang. Persiapan pun jauh hari sudah dilakukan dengan membentuk kotingen pada tiap cabang olahraga.
Ketua Kontingen Porwarda Gunungkidul YB Agus Waluyo mengungkapkan, diharapkan nantinya FWG dapat mengirimkan tiap cabang pada pertandingan Porwarda. Anggota FWG kini sudah dibagi dan juga sudah dibentuk koordinator pada tiap cabang pertandingan.
“Persiapan juga dilakukan dengan latihan sebelum menjelang pertandingan. Seluruh anggota FWG siap berpartisipasi dalam cabang futsal, bola volley, sepak bola, tennis meja, bulu tangkis, atletik, tennis lapang, bridge, biliar dan catur,” katanya di Gunungkidul, Senin (18/10).
Ketua Forum Wartawan Gunungkidul, Endar Widodo SPd menambahkan, keikutsertaan wartawan Gunungkidul pada Porwarda mendatang diharapkan mampu memeriahkan pertandingan dan bisa meraih prestasi serta meningkatkan persaudaraan. Bidang olahraga juga cukup penting dalam mendukung kerja wartawan. “Kesempatan berpartisipasi dalam Porwarda 2010 akan diikuti seluruh anggota FWG,” katanya. (R-2)


Sumber : www.krjogja.com
Read more »

Monday, October 11, 2010

Ribuan difabel di Gunungkidul telantar



20101011171500_DIFABEL_ilustrasi.jpg
GUNUNGKIDUL: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul mengakui pemenuhan hak pada 10.460 difabel belum optimal meski sudah ada undang-undang dan peraturan pemerintah yang mengatur khusus tentang pemenuhan hak pada difabel.

Hal tersebut diungkapkan Asisten Sekretaris Daerah (Asekda) Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Patrem Murdiyanto, saat membacakan sambuan bupati dalam diskusi Membangun Perspektif Difabel untuk Pejabat Publik dan Tokoh Masyarakat di kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda), Senin (11/10).

Diskusi yang digelar Sarana Integrasi dan Advokasi Difabel (Sigab) bekerja sama dengan Maarif Institute Gunungkidul dan UCP Roda Untuk Kemanusiaan itu diikuti sekitar 20 pejabat publik dan tokoh masyarakat di Gunungkidul.

"Tanpa didukung pihak lain upaya pemenuhan hak pada difabel tidak akan optimal karena sampai saat ini kritik pada pemerintah terkait dengan peraturan yang belum berpihak pada difabel masih kerap muncul," ungkap Patrem.

Menurut dia, dari 10.460 difabel di Gunungkidul, Pemkab mencatat ada 1.267 difabel yang butuh perhatian lebih mengingat usia difabel tersebut berada pada masa perkembangan, yakni lima sampai 18 tahun.

Pemerintah pusat sampai kabupaten, imbuh Patrem, pada dasarnya sudah mengalokasikan anggaran dana untuk pemenuhan hak difabel, antara lain lewat program jaminan sosial, ekonomi produktif dan rehabilitasi sosial.(Harian Jogja/Galih Eko Kurniawan) 

Sumber : www.harianjogja.com
Read more »

Kementrian perindustrian pantau potensi Gunungkidul



20101012131128_GUNUNGKIDUL_KARST.jpg
GUNUNGUKIDUL: Tiga staff ahli dari Kementerian Perindustrian mengunjungi Gunungkidul untuk memantau potensi sumber daya alam (SDA) lokal yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Selasa (12/10) pagi tadi.

Salah seorang staf ahli, Kholil, mengatakan kunjungannya ke Gunungkidul tersebut merupakan kunjungan lanjutan dari kunjungan pertama yang dilakukan pada Agustus lalu. Pada kunjungan keduanya ini, kementerian perindustrian lebih memfokuskan pada peninjauan lokasi yang berpotensi dijadikan sentra industri.

"Dari penilaian kami [kementerian], Gunungkidul memiliki potensi industri batu. Lewat industri itu nantinya kami akan membuat program sentra industri batu untuk mengangkat kesejahteraan rakyat," ungkapnya seusai bertatap muka dengan Bupati Gunungkidul, Sumpeno.

Untuk menindaklanjuti pembahasan antara kementerian dan pemkab, Kholil mengungkapkan di akhir bulan ini kementerian akan mengundang pemkab untuk memaparkan rencana program industri batu dihadapan menteri perindustrian.(Harian Jogja/Galih Eko Kurniawan)
FOTO KAWASAN KARST GUNUNGKIDUL/ILUSTRASI


sumber : www.harianjogja.com
Read more »

Pemkab Bentuk Satgas Anti Traficking



Ilustrasi (Foto : Dok)
WONOSARI (KRjogja.com) - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul akan membentuk satuan tugas (satgas) pencegahan perdagangan orang (traficking) di ruang rapat IV, Selasa (12/10) sejalan dnegan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang.

"Terjadinya perdagangan orang karena kemiskinan, rendahnya tingkat pendidikan, keterbatasan kesempatan kerja hingga lemahnya sistem administrasi yang berkedok peluang kerja," kata Kabid Pemberdayaan Perempuan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana Gunungkidul  Elvita Dewi Wahid.

Karena itu, kata Elvita sesuai dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007, pemkab membentuk gugus tugas dan sub gugus tugas mulai tingkat kabupaten hingga kecamatan. Melalui satgas ini mampu mencegah terjadinya trafficking serta meningkatkan kapasitas gugus tugas dalam mengembangkan dan mengelola program penghapusan perdagangan perempuan dan anak.

Kabid Pendidikan Luas Sekolah Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olagraha Gunungkidul Suharto menjelaskan pencegahan tindak pidana perdagangan orang harus dilakukan sedinimungkin dengan perluasan, pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, kualitas dan relevansi pendidikan. Selain itu, penyelenggaraan, kualitas dan kuantitas serta pengembangan kualitas tenaga pendidikan.

"Kebijakan yang diambil meliputi memperluas kesempatan pendidikan bagi semua anggota masyarakat, mempermudah system pendidikan, memberdayakan tenaga pendidik, pemantapan pengelola manajemen sekolah," tandasnya. (R-2)


Sumber : www.krjogja.com
Read more »

Polisi Ciduk 5 Pemeras Pengusaha



Dadang Iskandar (kanan) saat memberi keterangan di mapolres gunungkidul (Foto:Deddy EW)
WONOSARI (KRjogja.com) - Petugas Polres Gunungkidul mengamankan dua oknum wartawan dan tiga orang aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang melakukan aksi pemerasan terhadap pengusaha pertambangan batu kars PT Sugih Alam, Senin (11/10) malam.

Kapolres Gunungkidul AKBP Asep Nalaludin didampingi Kasat Reskrim Polres Gunungkidul AKP Widi Saputro  Selasa (12/10) menegaskan penangkapan sesuai laporan korban dan menggerebeknya di suatu rental mobil atau saat penyerahan uang,

Dari lima oknum, satu diantaranya  Bw (40) ditetapkan sebagai tersangka. Empat orang lainnya adalah Dad dan Ras (Koordinator LSM), Adb dan Gab  (oknum wartawan) masih dalam pemeriksaan intensif kepolisian.

"Kelimanya masih dan satu diantaranya adalah Bw  dalam status tersangka. Tersangka Bw ini adalah orang yang menerima uang dari korban sebesar Rp 3 juta dari total yang diminta Rp 5 juta," ujarnya.

Menurut keterangan saksi, Dadang Iskandar peristiwa bermula dari investigasi LSM dan oknum wartawan untuk mengecek eksplorasi batu kars. Sedangkan, izin eksploitasi pertambangan sudah habis kontraknya sejak tahun 2009 namun tetap beraktivitas dan tergolong ilegal.

"Saya tidak minta uang, justru  dari pelapor menawar dari Rp 1 juta sampai Rp 2 juta. Saya tidak menanggapi dan saat kejadian mereka datang di rumah Bw dengan membawa uang Rp 3 juta. Kami dibawa ke Polres karena bersama dua teman wartawan berada di lokasi," kilahnya. (R-2)


Sumber : www.krjogja.com
Read more »

Rumah Hancur di Gedangsari, Kerugian Rp 25 Juta



Warga bergotong-royong membangun rumah. (Foto : Dedy EW)
WONOSARI (KRjogja.com) - Masyarakat di Dusun Guyangan Lor, Mertelu, Gedangsari, Senin (11/10) bergotong-royong membangun rumah milik Sukijo (65) penduduk setempat yang hancur disapu angin puting beliung pada, Minggu (10/10) petang. Akibat angina puting beliung tiga rumah hancur serta dua kambing mati, kerugian mencapai kurang lebih Rp 25 juta.
“Saya berharap pemerintah kabupaten memberikan bantuan. Terutama bahan bangunan dan uang untuk kembali membangun rumah agar kembali utuh. Karena hanya tinggal kayu yang sudah rusak serta genteng hancur. Sementara saat ini tinggal di tenda yang dibangun oleh Tagana,” kata Sukijo.
Kepala Dusun Guyangan, Wijiyono menambahkan, di Dusun Guyangan dihuni sebanyak 120 KK. Dimana mereka menempati lokasi diperbukitan dan rawan terjadi bencana. Oleh karena itu, bila hujan turun, warga juga sudah diimbau untuk siaga agar siap bilamana musibah terjadi sewaktu-waktu.
Kepala Kesbangpolinmasbena Gunungkidul YD Nugroho BcHK di dampingi stafnya Wardi di lokasi bencana menyatakan, pemkab juga sudah memberikan bantuan berupa beras serta makanan. Mengingat kondisi korban serta kerugian maka akan diupayakan untuk memperoleh bantuan baik bahan bangunan maupun uang. “Memasuki musim penghujan ini masyarakat terutama warga yang bermukim di perbukitan, diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan,” ujarnya. (R-2)

Sumber : www.krjogja.com
Read more »

Gempa 3,9 SR kejutkan warga GK



20101011132559_GEMPA.JPG
GUNUNGKIDUL: Gempa berkekuatan 3,9 SR (Skala Richter) yang terjadi pada Senin (11/10) dinihari sempat mengejutkan warga Gunungkidul. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa berada di 17 kilometer barat daya Kota Wonosari tepatnya di 8,09 Lintang Selatan-11,05 Bujur Timur pada pukul 03.05 WIB.

Seorang warga Panggang yang sempat ditemui Harian Jogja, Jajat, mengaku guncangan gempa hanya mengejutkan karena warga tidak mengalami kepanikan. "Hanya terkejut karena terjadinya cuma satu-dua detik," ungkap warga Desa Girisekar, Panggang, tersebut.

Dihubungi terpisah, Kepala BMKG Stasiun Geofisika DIY, Budi Waluyo, mengatakan gempa yang terjadi dinihari tadi termasuk gempa dangkal dan terjadi di darat. Karena itu, meski kekuatan gempa tergolong lemah, warga masih dapat merasakan.

Menurut dia, sebelum gempa terjadi pada Senin dinihari, BMKG sempat mencatat gempa berkekuatan 1,9 SR terjadi di 7,95 LS-110,45 BT tepatnya di 11,6 kilometer tenggara Bantul.

"Meski kedalamannya 10 kilometer, warga tidak dapat merasakan gempa itu karena kekuatannya lemah sekali," ungkap Budi.

Sementara, Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik, Perlindungan Masyarakat dan Penanggulangan Bencana (BKBP2MPB), YD Nugroho, mengatakan sampai saat ini tidak ada laporan kerusakan akibat gempa.

"Pantauan yang kami [BKBP2MPB] lakukan sampai siang hari ini tercatat tidak ada kerusakan. Warga hanya mengaku terkejut namun tidak sampai panik karena gempa berlangsung cepat," ungkapnya. (Harian Jogja/Galih Eko Kurniawan) 

sumber : www.harianjogja.com
Read more »

Sunday, October 10, 2010

10 Desa Budaya di Gunungkidul

Desa budaya di wilayah Gunungkidul terus dikembangkan sebagai destinasi kunjungan wisata. Dari total 32 desa budaya di DIY, 10 desa budaya berlokasi di Gunungkidul. Tiap desa budaya mempunyai keunggulan pelestarian seni budaya tradisional.
Menurut Kepala Seksi Pelestarian dan pengembangan Nilai-nilai Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gunungkidul Restu Raharja, sebagian besar desa budaya itu belum dikenal masyarakat karena minim promosi. "Kami terus mencoba meningkatkan kemampuan sumber daya manusia pelaku adat," kata Restu, Rabu (6/10).
Sepuluh desa budaya di Gunungkidul itu ialah Desa Putat, Girisekar, Kemadang, Kepek, Semanu, Katongan, Semin, Bejiharjo, Jerukwudel, dan Giring. Desa Putat di Kecamatan Patuk, misalnya, menjadi sastra kerajinan pembuatan topeng kayu dan menyimpan kekayaan budaya tari topeng.
Saat ini terdapat lebih dari 200 perajin topeng kayu di Dusun Bobung, Desa Putat. Mayoritas parajin topeng kayu di sana telah merambah ekspor meskipun masih melalui pedagang perantara di kota besar, seperti Jakarta.
"Omzet kami bisa lebih dari Rp 100 juta per bulan," kata Sujiman, perajin topeng kayu di Dusun Bobung.
Wisatawan dari luar negeri, seperti Malaysia, China, dan beberapa negara Eropa, mulai berdatanganan menyaksikan proses pembuatan topeng kayu di Bobung. Meskipun masih sederhana, warga mulai menyediakan kamar sebagai tempat peristirahatan bagi wisatawan yang ingin menginap.
Adapun desa budaya lain cenderung belum dikenal wisatawan asing maupun lokal. Mereka lebih mengenal potensi desa wisata di Sleman atau Bantul.
"Jangankan wisatawan umum, banyak dari pejabat Gunungkidul yang justru belum mengetahui tentang desa budaya ini," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan pariwisata Gunungkidul Sudodo.
Menurut Restu, desa budaya di Gunungkidul mulai dikembangkan sejak 1995. Untuk mendongkrak minat warga berkunjung ke desa budaya, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul berencana menggelar festival desa budaya.
Beberapa upaya pemerintah untuk mendongkrak minat berkesenian masyarakat adalah memberikan bantuan peralatan seni, seperti gamelan dan pakaian pementasan ketoprak. "Saat ini memang masih dalam tahap rintisan agar bisa dikenal masyarakat," ujar Restu. (WKM)_Kompas
 
 
Sumber : www.gunungkidulkab.go.id 
Read more »

Cuaca Buruk, Nelayan Gunungkidul Batal Melaut



Ilustrasi. (Foto : Dok)
GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) - Puluhan kapal nelayan Pantai Wedi Ombo dan Pantai Sadeng, Kabupaten Gunungkidul batal melaut karena ketinggian gelombang mencapai tiga meter lebih. Gelombang laut sempat menyebabkan satu kapal dari nelayan pantai Sadeng mengalami kerusakan dan kembali menepi tanpa membawa hasil tangkapan.
"Nelayan pantai Wedi Ombo yang memiliki sebanyak delapan kapal tidak berani melaut karena ketinggian gelombang laut mencapai tiga meter lebih," kata Koordinator SAR Pantai Sadeng, Subowo, Sabtu (9/10).
Sementara itu, Petugas TPI Pantai Sadeng, Paito, mengatakan nelayan yang berangkat melaut ada sebanyak 10 kapal, dua kapal di antaranya terpaksa kembali ke pantai karena mengalami kerusakan diterjang ombak. "Dua kapal tidak jadi melaut dan kembali mendarat karena ada kerusakan yang disebabkan tingginya gelombang serta kencangnya tiupan angin," katanya.
Dia mengatakan nelayan yang telah berangkat satu pekan yang lalu dan mendarat pada hari ini baru ada empat kapal namun yang membawa hasil hanya satu kapal. "Nelayan mengeluhkan arus laut yang tidak menentu sehingga bepengaruh pada jumlah tangkapan ikan, bahkan tadi ada empat kapal yang menepi namun yang membawa ikan hanya satu kapal," terangnya.
Dia mengatakan dengan adanya kapal yang tidak jadi melaut mengakibatkan persediaan ikan di TPI Sadeng menipis. "Stok ikan di TPI Sadeng saat ini hanya tersisa satu ton dan diperkirakan hanya cukup untuk dua hari kedepan padahal sebagian nelayan yang melaut baru akan datang tujuh hari mendatang,"katanya.
Menurut dia tangkapan nelayan sejak bulan Ramadhan selalu mengalami penurunan karena adanya perubahan cuaca yang berdampak pada musim angin timur tidak segera berakhir. "Satu kapal paling banyak hanya membawa hasil tangkapan paling banyak 2,5 kwintal padahal sebelumnya bisa mencapai lima kwintal sampai satu ton," lanjutnya. (Ant/Van)

Sumber : www.krjogja.com
Read more »

Friday, October 8, 2010

Perajin Topeng Bobung Terkendala Pengeringan



Proses pembuatan kerajinan topeng
WONOSARI (KRjogja.com) - Memasuki musim penghujan, para perajin topeng di Bobung, Putat, Patuk Gunungkidul mengeluhkan lamanya proses pengeringan. Selain itu, bahan baku kayu pule juga mesti didatangkan dari luar daerah. “Jika sebelumnya pengeringan bisa cepat, kini harus menunggu beberapa hari. Sehingga otomatis untuk jadwal layanan pesanan juga mesti disesuaikan, agar bisa selesai dan dikirim ke pembeli dengan tepat,” kata salah seorang perajin Slamet Riyadi, Sabtu (9/10).

Diungkapkan, pemasaran hingga saat ini masih terus berjalan. Bahkan selain pengiriman ke beberapa kota besar di Indonesia juga sudah menembus pangsa Internasional seperti ke Amerika. Pada menjelang Natal ini banyak pesanan pernak-pernik hiasan dari kayu ke Amerika, nilainya mencapai kurang lebih Rp 35 juta.

Berbagai bentuk kerajinan mampu dihasilkan, mulai dari topeng, miniature hewan, patung serta miniatur alat fungsional. Harganyapun bervarasi mulai ribuan hingga jutaan rupiah. Menurut Slamet, pesanan kerajinan sampai saat ini terus berjalan, sehingga mampu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Bobung.

Kemiran yang juga perajin menambahkan, perajin juga masih memiliki kendala untuk bahan baku kayu pule. Karena mesti mendatangkan dari luar daerah seperti Jawa Timur. Perajin terkendala sebab bibit kayu pule yang ditanam baru bisa dipergunakan sebagai bahan baku setelah 20 tahun kemudian. “Oleh karena itu perajin kini mesti mengambil bahan baku dari luar,” ujarnya. (R-2)

Sumber : www.krjogja.com
Read more »

UNESCO: Gunungkidul Layak Jadi Geopark



Metrotvnews.com, Gunungkidul: Sejumlah ahli geologi menilai Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, layak diajukan menjadi taman bumi warisan dunia alias geopark. Demikian poin kunjungan perwakilan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pendidikan dan ilmu pengetahuan (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization/ UNESCO) dan ahli dari Universitas Pembangunan Nasional, di Gunungkidul, Jumat (8/10).

Menurut geolog, sejumlah kawasan di Gunungkidul seperti Gunung Api Purba Langgeran dan karst Gunung Sewu, sangat layak dijadikan geopark. Adapun Langgeran konon merupakan bekas gunung api purba 25 juta tahun silam. Keindahan dan keasrian alam kawasan Langgeran pun masih sangat terjaga.

Perwakilan UNESCO terkesan dengan Langgeran. Menurut mereka, kawasan itu menyimpan ptensi besar sebagai kawasan wisata sekaligus konservasi. Peneliti UNESCO mengaku melihat kawasan Gunungkidul sekaligus untuk membandingkannya dengan Geopark Langkawi di Malaysia. (Erwin Hidayat/*****)

Sumber  : www.metrotvnews.com
Read more »

Guru SD gantung diri di pohon jati


20101007155123_gantung_diri_ilustrasi.jpg
GUNUNGKIDUL: Seorang guru Sekolah Dasar (SD) di Dusun Klepu Desa Giripanggung Kecamatan Tepus ditemukan tewas gantung diri di sebuah pohon jati.Diduga korban mengakhiri hidupnya karena stres yang dilatarbelakangi permasalahan hutang piutang. Diketahui korban bernama Ngadiman, 50, warga asli dari Sokolitu Pati Jawa Tengah. 

Informasi yang dihimpun menyebutkan kejadian tersebut berlangsung pada Rabu (6/10) pagi. Seorang tetangga korban, Wasono, 50 berjalan melintasi depan rumah korban sekitar pukul 06.00 WIB. Sampai di sebuah lading saksi melihat ada seseorang menggantung di sebuah pohon jati dengan seutas tali plastik.

Merasa curiga saksi mendekati lokasi gantung diri untuk memastikan yang bersangkutan warga setempat. Setelah dicek ternyata benar korban adalah seorang guru yang tinggal tidak jauh dari ladang tersebut.

Tidak lama kemudian warga yang mendengar kejadian tersebut langsung mendatangi lokasi. Karena waktunya masih pagi lokasi kejadian dipenuhi warga yang kebetulan melintas untuk berangkat kerja dan sekolah.

Polisi dari Polsek Tepus yang mendapat laporan bersama petugas puskesmas mengecek korban untuk memastikan korban tewas karena gantung diri. Tidak ada tanda penganiayaan, diperkirakan korban melakukan aksinya saat langit masih gelap. Hal itu terlihat dari tubuh korban yang mulai kaku.(Harian Jogja/Akhirul Anwar)
Sumber : www.harianjogja.com
Read more »

Kepsek di Gunungkidul Dilarang Angkat GTT



GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) - Bupati Gunungkidul, Sumpeno Putro menyerukan kepada Kepala Sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul untuk tidak menambah guru tidak tetap (GTT). Menurutnya, hal tersebut hanya akan menimbulkan polemik.
"Kepala Sekolah jangan mengangkat lagi guru tidak tetap (GTT), karena akan jadi polemik. Keberadaan GTT akan jadi bom waktu di kemudian hari. Kalau orang lapar apa pun bisa dilakukan dan terjadi," katanya di Wonosari, Jumat (8/10).
Ia mengatakan kepala sekolah yang mengalami kendala terkait dengan tenaga pendidik untuk dapat menyampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, atau langsung menghubungi bupati melalui SMS di nomer pribadi.
"Kepala sekolah kalau ada kendala agar dikomunikasikan kepada saya, tidak perlu takut untuk menghubungi bupati dan saya berharap akan terbangun komunikasi yang baik dengan saya, sehingga ketika ada permasalahan dapat segera diselesaikan," katanya.
Menurut dia, keberadaan GTT membuat Pemkab Gunung Kidul menjadi dilematis dalam memperjuangkan nasib kesejahteraannya. "Permasalahan GTT sangat dilemastis bagaimana memperjuangkannya, karena saat ini jumlahnya hampir 3.000 orang," katanya.
Sementara itu, Kepala Disdikpora Gunung Kidul Kasiyo mengatakan saat ini sedang melakukan pendataan GTT sesuai dengan surat edaran Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birkrasi (Kemnpan dan RB) nomor 5 Tahun 2010.
"GTT yang sesuai dengan kriteria dalam surat edaran Kemenpan dan RB Nomor 5 Tahun 2010 untuk kategori II saat ini sedang dilakukan pendataan," katanya.
Ia mengatakan pendataan GTT juga berlaku bagi yang diangkat dengan surat keputusan kepala sekolah. "GTT dengan SK Kepala Sekolah juga sah dan tidak ada masalah untuk dilakukan pendataan karena mereka juga mendapatkan honor dari BOS yang berasal dari pemerintah," katanya. (An/Van)

Sumber : www.krjogja.com
Read more »

Wednesday, October 6, 2010

RUUK DIY pasti selesai


20101005193953_RUUK_ILUSTRASI_2.JPG
GUNUNGKIDUL: Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X yakin Rancangan Undang-undang Keistimewaan (RUUK) DIY akan selesai sebelum masa habis perpanjangan Gubernur pada Oktober 2011 mendatang. "Saya yakin pasti selesai,” katannya di Wonosari, Gunungkidul. 

Saat ini, menurut Sultan dialog terus dilakukan hanya saja kendala draf tambahan yang disampaikan kepada pemerintah pusat belum disampaikan ke DPR RI. 

Dengan begitu DPR RI belum bisa bergerak untuk melanjutkan RUUK yang berulangkali dibahas, Sultan juga tidak tau alasannya.

Disinggung akan memilih referendum atau tidak, Sultan belum bisa memastikan karena itu semua keputusan pemerintah pusat. “

"Tanya sama rakyat sendiri, tergantung pemerintah pusat,” imbuhnya.(Harian Jogja/Akhirul Anwar)


Sumber : www.krjogja.com
Read more »

Gunungkidul luncurkan pembuatan KTP 45 menit


20101006145842_foto_peluncuran_ktp_gk.jpg
GUNUNGKIDUL: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul meluncurkan pelayanan KTP dan KK selesai dalam waktu 45 menit di delapan kecamatan. Peluncuran dilakukan oleh Bupati Gunungkidul Sumpeno di Balai Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul Selasa (6/10) pagi tadi.

Delapan kecamatan yang sudah menerapkan layanan KTP dan KK 45 menit adalah Panggang, Purwosari, Semanu, Tepus, Gedangsari, Ponjong, Karangmojo dan Semin.

Sumpeno dalam sambutannya mengatakan percepatan layanan pembuatan KTP dan KK merupakan program utama dari pemkab dalam memerbaiki kinerja pelayanan pemerintah terhadap masyarakat.

"Dan pembuatan dokumen kependudukan memang perlu diperbaiki pelayanannya, salah satunya lewat program 45 menit ini, agar masyarakat tidak lagi mengeluhkan pelayanan pemerintah terhadap warga yang mencari KTP," ungkapnya.

Sementara, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Tommy Harahap, mengatakan untuk sepuluh kecamatan lainnya di Gunungkidul ditargetkan bakal menerapkan program 45 menit pada awal Desember mendatang.

"Sepuluh kecamatan itu belum kami launching karena masih perlu dievaluasi selama satu-dua bulan ini. Yang dievaluasi antara lain sumber daya manusia dan jumlah warga pencari KTP-KK," ungkapnya. (Harian Jogja/Galih Eko Kurniawan)


Sumber : www.harianjogja.com
Read more »

Santap Ayam, Tiga Warga Gunungkidul Mules



Ilustrasi. (Foto : Dok)
WONOSARI (KRjogja.com) - Usai menyantap makanan siang, tiga warga Dusun Cremo RT.04/RW.04 Tegalrejo, Gedangsari, Gunungkidul dilarikan ke Rumah Sakit Klaten, Jawa Tengah dalam kondisi kritis, Rabu (6/10). Diduga, korban keracunan daging ayam potong yang disantap sebelumnya.
Peristiwa yang terjadi di tengah warga sedang melakukan berbagai aktivitas di ladang itu sempat membuat panik masyarakat sekitar. Ketiga korban tersebut masing-masing Ny Sarto alias Paninah (60), Ny Siti Rohayati (30) dan Ida Farida (8).
Kejadian tersebut terjadi hanya selang beberapa menit setelah ketiga korban menyantap makan siang dengan lauk ayam goreng yang dibeli Ny Sarto di pasar Bayat Kabupaten Klaten Jawa Tengah. Korban satu keluarga yang tinggal di kawasan perbatasan Gunungkidul dan Klaten itu merasakan pusing-pusing beberapa menit setelah menyantap makan siang dengan lauk daging ayam yang dibelinya.
Kades Tegalrejo Suparman menyatakan, kejadian itu pertama dirasakan Ida Farida yang tak lain adalah cucu korban Ny Parto. Setelah makan siang mereka merasakan pusing-pusing dan perut terasa mulas hingga akhirnya muntah-muntah.
Upaya pertolongan dilakukan warga dengan membawa ketiga korban ke puskesmas terdekat. Namun karena kondisinya lemas dan kritis langsung dirujuk ke RS Klaten Jawa Tengah.
“Sisa makanan beruga daging ayam goreng kini sudah diamankan untuk diperiksakan di laboratorium. Sementara ketiga korban yang dalam kondisi kritis sudah mendapat tindakan medis. “ Ketiga korban kini menjalani rawat inap dan telah diinfus. Adapun penyebab keracunan kini masih kami selidiki,” imbuh Kasat Reskrim Polres Gunungkidul AKP Widi Saputro SIK. (R-2)


Sumber : www.krjogja.com
Read more »

Pelayanan KTP di Gunungkidul Terkendala Jaringan



Suasana bupati ketika teleconference dengan camat. (Foto : Dedy EW)
WONOSARI (KRjogja.com) - Bupati Gunungkidul Prof Dr Ir H Sumpeno Putro MSc melakukan pertemuan dengan cara teleconference bersama para camat-camat Gunungkidul di Kantor Kecamatan Ponjong, Gunungkidul, Rabu (6/10). Dalam kegiatan ini, Sumpeno menekankan kepada para pegawai tingkat kecamatan untuk lebih meningkatkan kinerjanya.
“Jaringan sering eror, bahkan listrik juga terkadang padam, sehingga pelayanan KTP terjadi terhambat. Namun jika dalam kondisi normal, pelayanan KTP juga bisa berjalan kurang dari 45 menit,” kata Agus petugas pelayanan KTP di Kecamatan Semin ketika berteleconference dengan Sumpeno.
Pada kegiatan ini bupati juga melaunching 8 kecamatan dengan program KTP jadi paling lambat 45 menit. Kecamatan tersebut meliputi Ponjong, Semin, Karangmojo, Semanu, Panggang, Purwosari, Gedangsari dan Playen.
Sementara itu, Camat Karangmojo Supadmo SSos yang juga melakukan teleconference dengan bupati menyatakan permasalahan yang sama. Jaringan yang sering eror menyebabkan layanan pembuatanm KTP terkadang terhambat.
Ada juga data yang tidak cocok, sehingga perlu dilakukan pendataan kembali agar data sama, sehingga baru bisa diproses pembuatan KTP. “Launching pembuatan KTP paling lambat 45 menit disambut antusias masyarakat,” katanya.
Dalam dialog tersebut Bupati Prof Dr Ir H Sumpeno Putro menyatakan, akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memecahkan permasalahan terkait gangguan jaringan serta kurangnya SDM. “Pemkab terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan termasuk pembuatan KTP, sehingga diharapkan launching KTP paling lambat 45 menit bisa dirasakan manfaatnya,” katanya. (R-2)

Sumber : www.krjogja.com
Read more »

Monday, October 4, 2010

'Anggaran dari RSBI tetap untuk sektor pendidikan'



20101004132523_SISWA_ILUSTRASI.JPG GUNUNGKIDUL: Sekretaris Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gunungkidul Imam Taufik mengatakan anggaran pengelolaan empat sekolah berstatus rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI) pada 2011 mendatang diharapkan tetap untuk sektor pendidikan.

Hal tersebut diungkapkan Imam menanggapi rencana pengelolaan empat RSBI di Gunungkidul, yakni SMPN 1 Wonosari, SMPN 1 Karangmojo, SMAN 1 Wonosari dan SMKN 2 Wonosari, pada 2011 oleh pemerintah provinsi (pemprov).

"Saya kira lebih tepat [anggaran] tetap untuk pendidikan karena asal anggaran itu dari sektor pendidikan. Untuk detail peruntukannya, masih perlu dilihat berapa besaran yang didapat dari hasil penyerahan ke pemprov," ungkapnya kepada Harian Jogja, Senin (4/10).

Imam mengaku sejauh ini komisi D belum menghitung secara detail berapa besaran anggaran yang akan dihemat setelah RSBI dikelola pemprov. Penghitungan itu nantinya akan dilakukan bersama dinas terkait setelah proses penyerahan wewenang pengelolaan selesai dilakukan.

Untuk saat ini, imbuh Imam, Dewan memang sudah menyetujui penyerahan RSBI yang diajukan pemerintah kabupaten (pemkab). Dan dalam rapat terakhir yang dilakukan badan musyawarah (Banmus), Dewan akan menggelar paripurna persetujuan penyerahan RSBI pada Rabu (6/10).

"Penyerahan memang segera disetujui. Lewat paripurna itu nanti kami [Dewan] akan menandatangani persetujuan penyerahan RSBI oleh pemkab pada pemprov. Kami mau tidak mau mesti setuju karena peraturan dari pusat sudah mewajibkan soal penyerahan wewenang itu," ungkap Imam.(Harian Jogja/Galih Eko Kurniawan) 

Sumber : www.harianjogja.com
Read more »

Polisi Gunungkidul Gelar Razia Kendaraan Luar Daerah

GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) - Kepolisian Resor Gunungkidul, menggelar operasi dengan memeriksa kendaraan bermotor dari luar daerah serta identitas pengendara dan penumpangnya termasuk barang yang dibawa. Hal ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan masuknya teroris ke wilayah ini.
"Operasi yang dilakukan pada Senin malam itu, juga sebagai antisipasi kemungkinan adanya tindak kejahatan," kata Kepala Bagian Operasi Kepolisian Resor (Polres) Gunung Kidul kompol Bejo WTP, di Wonosari, Selasa (5/10).
Menurut dia, operasi ini dilakukan untuk melakukan deteksi dini sekaligus antisipasi adanya orang yang tidak dikenal masuk ke wilayah Gunung Kidul dengan tujuan akan berbuat jahat. Ia mengatakan operasi dilakukan dengan melibatkan seluruh jajaran satuan kepolisian yang meliputi Satuan Reserse dan Kriminal, Satuan Intelijen, Satuan Samapta, serta Satuan Polisi Lalu lintas.
"Personel yang diterjunkan sebanyak 60 orang dari semua kefungsian Kepolisian Resor Gunung Kidul," katanya.
Operasi digelar di jalan raya Wonosari-Yogyakarta di kilometer 3,5, atau di dekat tugu batas wilayah kota Wonosari di Dusun Logandeng, Kecamatan Playen. "Pemeriksaan dilakukan terhadap kendaraan dan pengendara yang datang dari barat atau dari arah Kota Yohgyakarta," katanya.
Ia mengatakan seluruh personel yang terlibat dalam operasi ini memeriksa surat identitas pengendara maupun penumpang, dan kelengkapan surat kendaraan, serta barang-barang yang dibawa.
Menurut dia, dari operasi tersebut tidak ditemukan adanya orang yang tidak dikenal atau orang yang mencurigakan, yang diduga akan bebuat kejahatan. "Kami tidak menemukan orang yang mencurigakan, tetapi hanya mendapati sejumlah pengendara sepeda motor yang tidak memiliki kelengkapan surat kendaraan, termasuk surat izin mengemudi (SIM) sebanyak 15 orang," katanya.
Ia mengatakan operasi semacam ini akan terus dilakukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di masyakarakat. "Rencananya operasi semacam ini kami gelar secara rutin," katanya. (Ant/Van)

sumber : www.krjogja.com
Read more »

Ledek Janggrung Meriahkan Bersih Desa



GUNUNG KIDUL, KOMPAS.com--Kesenian tradisional "ledek janggrung" yang hampir punah ikut memeriahkan rangkaian kegiatan "bersih desa" atau rasulan di Desa Karangrejek, Kecamaatn Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu.

"Ledek janggrung atau ledek tayub ini harus ada dalam setiap rangkaian tradisi `bersih desa` pada setiap tahunnya," kata anggota Panitia `Bersih Desa` atau Rasulan Desa Karangrejek Susiono, di Gunung Kidul.

Ia mengatakan ledek janggrung ditampilkan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas karunia keselamatan dan keberhasilan dalam usaha pertanian.

"Pelaksanaan tradisi rasulan dengan menanggap Ledek Janggrung secara rutin kami lakukan setiap Senin Kliwon di musim kemarau setelah masa panen selesai," katanya.

Menurut dia, pementasan ledek janggrung sudah dilakukan secara turun temurun, dan tidak dapat digantikan dengan kesenian tradisional lainnya.

"Ledek janggrung harus ada dalam setiap acara Rasulan desa, dan kalau pun panitia terkendala dana, maka yang diutamakan adalah Ledek tersebut untuk tetap digelar, bukan wayang kulit maupun ketoprak dan karnaval gunungan. Sebab, pesan dari leluhur, tanpa ada Ledek Janggrung, maka pelaksanaan rasulan dianggap tidak sah," katanya.

Sementara itu, ketua rombongan Ledek Janggrung Suripto mengatakan dirinya membentuk dan menekuni kelompok kesenian tradisional ledek janggrung sudah sejak 1945, dan sempat mengalami masa kejayaan sekitar 1960.

"Ledek janggrung pada awalnya hanya terdiri dari lima orang, penabuh gamelan terdiri atas empat orang, dan satu orang janggrung (penari atau ledek). Namun, saat ini sudah saya ubah menjadi tujuh personel, penabuh gamelan enam orang, dan satu orang janggrung," katanya.

Ia mengatakan saat ini gamelan yang selalu mengiringi tarian janggrung terdiri atas sebuah kendang, satu set demung, dua set saron, satu gong, satu kempul, dan satu set bonang.

"Gamelan awalnya hanya terdiri atas kendang, bonang satu set, kenong satu set, dan sebuah gong, sehingga hanya perlu empat penabuh, ini berbeda dengan yang ada saat ini," katanya.

Menurut dia, pesanan pementasan saat ini hanya untuk acara-acara tradisional semacam tradisi "bersih

desa", sedangkan untuk tanggapan hajatan atau syukuran, sudah jarang diterima. "Pada masa kejayaan Ledek Janggrung, penghasilan yang kami peroleh bisa dijadikan sumber utama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, sekarang sudah tidak bisa lagi, sehingga teman-teman kembali mengandalkan dari usaha pertanian sebagai mata pencaharian pokok."

Susiono mengatakan setiap satu kali pementasan mendapat upah antara Rp1 juta sampai Rp1,5 juta.

"Upah yang kami terima untuk acara `bersih desa` ini sebesar Rp1,5 juta yang akan dibagikan ke para anggota penabuh serta janggrung, yang biasanya masih ada uang `sawer` dari penonton," katanya.

Menurut dia, untuk `bersih desa`, banyak warga masyarakat yang `nyawer` dengan cara meminta berkah untuk anak-anaknya yang masih kecil, dengan meminta dibedaki dengan bedak yang digunakan Janggrung.

"Janggrung kami hanya satu, dan saat ini sudah berusia enam puluhan bernama Sini Pamrusi. Rencananya memang akan merekrut Janggrung yang masih muda, namun sampai sekarang belum dapat," katanya.

Sementara itu, janggrung ledek, Sini Pramusi (65) mengatakan sudah sejak 1945 berprofesi sebagai penari Ledek yang menjadi profesi turun-temurun. "Saya sudah mulai menari Janggrung sejak usia 12 tahun sampai sekarang," katanya.

Menurut dia, profesi Janggrung merupakan profesi yang diperoleh secara turun temurun dari generasi sebumnya. "Saya merupakan gerenasi Janggrung yang keempat, dan untuk saat ini belum ada yang bisa mewarisi, karena anak perempuan saya masih sekolah, dan rencana mewariskan profesi penari Janggrung sebenarnya juga sudah ada, namun waktunya belum bisa saya tentukan," katanya.


sumber : www.kompas.com
Read more »

UGM Teliti Amblesan Tanah Gunung Kidul




GUNUNG KIDUL, KOMPAS.com - Universitas Gadjah Mada meneliti lokasi amblesan tanah di Dusun Wuluh, Rongkop, Gunung Kidul sebagai ajang penelitian sekaligus pembelajaran bagi mahasiswa tentang bencana alam di wilayah perbukitan karst. Mahasiswa dan dosen dari Fakultas Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada mulai menggelar orientasi awal untuk mitigasi bencana hingga beberapa pekan mendatang.
"Dari hasil orientasi lapangan tersebut diketahui bahwa amblesan terus meluas. Dalam empat hari terakhir, misalnya, amblesan telah bertambah 5-10 centimeter. Kami terus memantau perkembangan rumah yang rusak karena dampak amblesan," kata Dosen Teknik Geologi UGM Agus Hendratno, Senin (4/10/2010).
Saat ini, fondasi dua rumah sudah mulai retak akibat tertarik amblesan tanah. Amblesan tanah kali ini mencakup areal seluas lebih 100 meter persegi dengan kedalaman 3-4 meter. Sepuluh kepala keluarga yang menghuni lima rumah di Dusun Wuluh berharap pemerintah dan akademisi dari UGM bisa segera memetakan potensi bahaya dari amblesan.
Menurut Agus, lokasi amblesan yang terjadi sejak dua pekan terakhir ini terhubung oleh pola garis lurus dengan lokasi amblesan di Dusun Wuluh pada 2005 serta lokasi Goa Ombo. Rencananya, tim dari UGM akan memetakan pola rongga bawah tanah lokasi amblesan dengan menggunakan alat georadar dan geolistrik pada 14-15 Oktober mendatang.
"Alat georadar digunakan untuk memetakan rongga di dalam tanah sedangkan geolistrik berfungsi mengukur ketebalan tanah serta kepadatan material di bawah permukaan. Ahli geofisika dari Jurusan Teknik Geologi UGM Saptono Budi Samudra juga turut terlibat dalam penelitian ilmiah di lokasi amblesan tersebut. Kami merancang jalur amblesan dari sisi ilmiah," kata Agus.
Dalam menggelar penelitian, UGM bekerjasama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pertambangan Gunung Kidul. Menurut Warga Dusun Wuluh Satino, saat ini terdapat empat titik amblesan di Dusun Wuluh. Warga di sekitar lokasi amblesan memilih mengungsi ke rumah tetangga tiap kali hujan deras. Warga berharap amblesan tanah tidak terus meluas.

Sumber : www.kompas.com
Read more »

Sunday, October 3, 2010

Harga Sapi Gunungkidul Turun



Ilustrasi. (Foto : Dok)
GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) - Sejumlah pedagang hewan di Pasar Hewan Siyono, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul mengeluhkan harga jual sapi menurun sampai Rp1 juta per ekor dibandingkan tahun sebelumnya. Gejolak penurunan ini terjadi sejak tiga pekan terakhir, yakni penurunan harga sekitar Rp200 ribu untuk sapi, dan Rp100 ribu untuk kambing.
"Dibandingkan dengan tahun lalu, harga sapi jenis metal yang biasanya terjual Rp11 juta, saat ini hanya laku Rp10 juta per ekor," kata salah seorang pedagang sapi di Pasar Hewan Siyono, Saidi (66), usai menjual tiga ekor sapinya di pasar itu.
Sedangkan sapi putih, menurut dia yang sebelumnya bisa mencapai harga Rp8 juta per ekor, sekarang hanya Rp7 juta. Sementara yang ukuran sedang, harga semula Rp7 juta, sekarang juga turun menjadi Rp6 juta per ekor.
Ia mengatakan harga sapi di Pasar Hewan Siyono mengalami penurunan sejak tiga pekan lalu. "Harga hewan ternak, baik sapi maupun kambing mengalami penurunan antara Rp100 ribu sampai Rp200 ribu per ekor, dan ini terjadi dalam tiga pekan terakhir," katanya.
Menurut dia, harga sapi mengalami penurunan karena petani sedang konsentrasi memasuki musim tanam, dan membiayai pendidikan anak-anaknya, yaitu membayar biaya tengah semester. Harga hewan, kata dia biasanya akan kembali naik ketika sudah mendekati Hari Raya Idul Adha sekitar dua bulan lagi.
Sementara itu, pedagang kambing dari Kecamatan Playen, Gunung Kidul, Purwo Harsono mengatakan harga kambing jenis etawa saat ini sekitar Rp2,5 juta per ekor. Sedangkan kambing jenis biasa harganya antara Rp600 ribu sampai Rp1 juta per ekor.
"Harga kambing sejak tiga pekan terakhir turun rata-rata sekitar Rp100 ribu per ekor untuk semua jenis, baik kambing peranakan etawa (PE), etawa, maupun kambing biasa," katanya.
Sementara itu, pedagang hewan dari luar daerah Segoroyoso, Kabupaten Bantul, Widodo mengatakan harga hewan yang turun dimanfaatkan untuk memborong sapi dari Gunung Kidul. "Saya saat ini dapat membeli sapi 20 ekor, dan keuntungan yang saya peroleh bisa mencapai sekitar 25 persen dari harga beli di Pasar Hewan Siyono," katanya.
Menurut dia, dirinya berlangganan mencari hewan dari Kabupaten Gunung Kidul, karena daging sapi dan daging kambing dari daerah ini kualitasnya tinggi dan diminati konsumen karena dagingnya kering. "Saya setiap lima hari sekali atau tepatnya ketika hari pasaran Wage selalu datang ke Pasar Hewan Siyono untuk membeli sapi, dan rata-rata saya membeli 14 sampai 20 ekor," katanya. (Ant/Van)

Sumber : www.krjogja.com
Read more »

Gadis SMP di Gunungkidul dicabuli di sekolah



20101002191158_KRIMINAL_ILUSTRASI.JPG GUNUNGKIDUL: Kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur kembali terjadi di Gunungkidul. Seorang gadis yang masih duduk di bangku SMP Negeri di Gunungkidul diperlakukan tidak senonoh di sebuah gedung sekolah.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban diketahui Bunga, 13, bukan nama sebenarnya warga Girisubo Gunungkidul mengaku telah diajak bersetubuh dengan seorang lelaki berinisial Irs,17, warga Girisubo yang juga berstatus sebagai pelajar di salah satu SMK di Gunungkidul.

Kejadian itu diketahui orang tua korban pada Senin (27/9) sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu orang tua korban menjemput anaknya di sekolah mendapati gadis yang duduk di bangku kelas VIII tersebut kelihatan pucat usai keluar dari kamar mandi sekolah.

Curiga dengan apa yang terjadi dengan anaknya, orang tua korban langsung meminta penjelasan dari anaknya. Setelah dibujuk, korban mengaku telah diajak bersetubuh dengan pelaku yang belakangan diketahui merupakan pacarnya.

Mendapatkan perlakuan tersebut, orang tua korban melaporkan kejadian tersebut ke Polres Gunungkidul. Dan saat ini kasus pencabulan tersebut ditangani Satuan Reskrim Polres Gunungkidul.

Kasatreskrim Polres Gunungkidul, AKP Widy Saputra membenarkan laporan tersebut. Korban, pelaku dan sejumlah saksi telah dimintai keterangan.(Harian Jogja/Akhirul Anwar) 

Sumber : www.harianjogja.com
Read more »

2.992 Peserta Ikuti Jamda



Pembukaan jambore daerah di Gunungkidul (Foto: Deddy EW)
WONOSARI (KRjogja.com) - Jambore merupakan pembinaan penggalang yang mengarah pada usaha
pembentukan watak disiplin dan kepemimpinan. Selain itu, mengembangkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan ketangkasan yang berhasil mendatangkan kemajuan di berbagai bidang kehidupan masyarakat.

Demikian sambutan Gubernur DIY Sri Sultan HB X yang dibacakan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Propinsi DIY Prof Suwarsih Madya saat pembukaan Jambore Daerah 2010
di lapangan Medan Latihan Dodiklatpur TNI AD Rindam IV/Diponegoro Karangduwet, Paliyan, Gunungkidul, Minggu (3/10).

"Seiring dengan hal itu ditemukan tantangan dan masalah kaum pemuda seperti yang terkait dengan nilai - nilai dan semangat kebangsaan. Ternyata kemudahan informasi dan pengarus globalisasi, menjadi masalah dalam membangun semangat kebangsaan. Jambore hendaknya dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan keimanan dan taqwa kepada Tuhan," paparnya.

Ketua Panitia Jambore Bambang Pracoyo  dalam laporannya jambore yang berlangsung, Sabtu (2/10) sampai Rabu (6/10) diikuti 2.992 peserta dari empat kabupaten. Sedangkan, tujuanya adalah membina dan mengembangkan sikap persatuan bangsa. Bahkan, eningkatkan rasa cinta terhadap tanah air.  (R-2)


Sumber :www.krjogja.com

Read more »

TNI - Polri Patroli Terpadu



Ilustrasi (Foto : Dok)
WONOSARI (KRjogja.com) - Semua jajaran tentara nasional indonesia (TNI) akan menggelar patroli terpadu untuk mengantisipasi tindakan terorisme dan memberi rasa akan kepada masyarakat.

"Jajaran TNI baik AD, AL, AU akan berpatroli secara terpadu dengan petugas kepolisian dan saat ini DIY masih kondusif. Tidak ada penambahan personel untuk Babinsa ataupun Koramil namun tetap menjangkau semua wilayah untuk memudahkan pengawasan," tega Danrem 072 Pamungkas Kolonel Kav Sumedy di dampingi Dandim 0730 Letkol ARM Budi Eko Mulyono SSos usai mengikuti pembukaan jamboree daerah di Paliyan kepada wartawan, Minggu (3/10).


Sementara itu, Dandim 0730 Gunungkidul Letkol ARM Budi Eko Mulyono menambahkan, untuk mengantisipasi atau mencegah masuknya teroris, juga sudah dibentuk forum Bantuan Komunikasi di Kabupaten. Forum ini terdiri dari tokoh masyarakat, agama, PMI, Tagana, SAR, pemkab, polisi dan  kodim.

"Masyarakat juga diimbau untuk menghidupkan kembali pos keamanan keliling (poskamling) karena membantu menciptakan situasi agar tetap aman. Kami juga menyiagakan seluruh kekuatan, baik di Kodim, Koramil dan Babinsa," imbuhnya. (R-2)

Sumber : www.krjogja.com
Read more »

Cegah Seks Bebas, Disdikpora Gelar Pertukaran Pelajar Kabupaten



Prof Suwarsih Madya (Foto : Dok)
WONOSARI (KRjogja.com) - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Propinsi DIY akan menggelar pertukaran pelaran antar kabupaten pada 2011 untuk mengantisipasi perilaku seks bebas para pelajar.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Disdikpora DIY, Prof Dr Suwarsih Madya  usai mengikuti pembukaan jambore daerh di Paliyan, Gunungkidul, Minggu (3/10). Menurutnya, langkah itu agar pelajar bisa meningkatkan wawasan, bisa mengetahui perkembangan daerah lain dan terpenting berfikiran positif. Sedangkan perilaku seks bebas akibat degradasi moral dan penggaruh negatif globalisasi.

Selain itu, lanjut Suwarsih sekolah harus mengisi waktu dengan kegiatan tidak langsung untuk memahami kesehatan reproduksi. Misalnya, mengintensifkan kegiatan pramuka ataupun olah raga sehingga belum diperlukan mata pelajaran khusus.

"Dengan pengalaman di lapangan, pelajar bisa memahamikeanekaragaman budaya. Dan, mampu berinteraksi serta menumbuhkan wawasan kebangsaan yang membentuk moral menjadi lebih baik. Selain itu, menanamkan sifat-sifat disiplin dan melakukan hal yang benar untuk mencegah terjadinya perilaku seks bebas," ujarnya. (R-2)

Sumber : www.krjogja.com
Read more »

Saturday, October 2, 2010

PDAM Gunungkidul diminta jujur



20101001200005_AIR_BERSIH_ILUSTRASI.JPG
GUNUNGKIDUL: Wakil Ketua DPRD Gunungkidul, Slamet, meminta manajeman PDAM jujur tentang kualitas air. Ketertutupan PDAM justru menghambat penyelesaian masalah air bersih. Slamet mengatakan selama ini kritikan ke PDAM hanya sebatas dilihat dari luar seperti pelayanan macet, air keruh dan lain sebagainya. Sedangkan apa yang terjadi di dalam tubuh perusahaan daerah tersebut belum banyak yang tahu.

"Untuk itu PDAM harus jujur memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang kondisi yang sebenarnya dialami perusahaan tersebut, jangan-jangan perusahaan tersebut tidak sehat, ibarat penyakit biar dapat pengobatan paripurna,” kata Slamet saat dihubungi Harian Jogja, Jumat (1/9).

Selama ini PDAM hanya berlindung di balik keterbatasan dana. Selain itu, tak banyak diketahui masyarakat.

"Misalnya saja kekurangan dana operasional, tenaga sumber daya manusianya atau lain-lain, kalau disampaikan jujur masyarakat bisa mengetahui dan memaklumi. Dengan kejujuran Pemkab dan masyarakat bisa memberikan solusi jalan keluar."

Dijelaskan Slamet, PDAM memang perusahaan daerah yang sudah berumur puluhan tahun.

"Memang perusahaan daerah tidak berorientasi profit, tapi tentu tidak bisa dibiarkan begitu saja bila dalam pelaksanaannya terseok-seok seperti sekarang ini."

Anggota Dewan dari Fraksi PDIP, Warta, menilai pelayanan PDAM jika tidak bisa ditingkatkan bakal berujung ditinggalkan pelanggan. Terlebih saat ini masing-masing desa sudah memiliki Pamaskarta yang mengelola air dalam lingkup desa.(Harian Jogja/Akhirul Anwar) 

Sumber : www.harianjogja.com
Read more »

Friday, October 1, 2010

Warga mulai takut konsumsi air PDAM


 
GUNUNGKIDUL: Belum pulihnya layanan air dari Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Handayani membuat sejumlah warga mulai takut mengkonsumsi air dari PDAM karena masih keruh dan dinilai kurang layak untuk konsumsi.

Ditemui di lokasi kerjanya di seputaran Dusun Purbosari, Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Sarmo Maswahyu, mengatakan dirinya bersama rekan-rekan sekerjanya di sebuah radio swasta tidak berani menggunakan air PDAM untuk konsumsi.

“Airnya tetap keruh meski beberapa kali petugas PDAM melalui media mengatakan upaya perbaikan sudah dilakukan. Beruntung di lokasi saya kerja juga menggunakan sumur sehingga sementara ini air konsumsi diambil dari sumur,” ungkapnya kepada Harian Jogja, Rabu (29/9).

Seorang warga Pandansari, Wonosari, Suhariyanto, mengaku selama tiga hari terakhir ini memanfaatkan air minum galon untuk menggantikan pemakaian air layanan PDAM sebagai air konsumsi setiap harinya.

Setiap harinya selama tiga hari terakhir ini, rata-rata Hari, sapaan akrab Suhariyanto, menghabiskan satu galon air bersih. “Saya lebih memilih galon daripada air tangki swasta karena cuma untuk konsumsi. Kalau mandi dan mencuci tetap memakai layanan PDAM,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan Yanuar, warga Pandansari. Menurut dia, sebagai penjual makanan olahan rumah tangga, dirinya terpaksa meminta pasokan air bersih dari sumur warga sekitar untuk bahan baku pembuatan makanan.

Ditemui di kompleks Sekretariat Daerah Gunungkidul, Direktur Teknik PDAM Tirta Handayani, Supriyono Yahya, mengaku masih keruhnya layanan air disebabkan sisa-sisa perbaikan yang dilakukan petugas. "Untuk minggu ini Hargobinangun sudah bisa dioperasikan dan diharapkan kembali jernih. Kalau masih ada pelanggan yang airnya keruh, itu karena sisa-sisa perbaikan kemarin,” ungkap Suproyono.
(Harian Jogja/Akhirul Anwar & Galih Eko Kurniawan)


Sumber : www.harianjogja.com
Read more »

Penggunaan anggaran kompetisi dinilai tidak sah

GUNUNGKIDUL: Pengurus klub sepakbola Gelora Handayani Gunungkidul menilai penggunaan anggaran kompetisi lokal untuk membiayai keikutsertaan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Pengurus Cabang Gunungkidul di kompetisi tingkat provinsi dan nasional tidak sah.

Pasalnya, pengcab selain membiayai tim usia remaja juga membiayai keterlibatan Persatuan Sepakbola Gunungkidul (Persig) ke kompetisi tingkat nasional, yakni usia 21 tahun di divisi tiga PSSI.

"Bagaimana bisa pengcab membiayai Persig padahal jelas-jelas APBD dilarang untuk klub profesional. Apalagi ini mengambil anggaran dari penyelenggaraan kompetisi lokal," ungkap Ketua Gelora Handayani, Salmon Wibowo, kepada Harian Jogja, Kamis (30/9).


Menurut Salmon, penggunaan anggaran untuk Persig semakin tidak sah karena sudah sekitar dua sampai tiga tahun terakhir ini Persig tidak memiliki struktur kepengurusan sehingga penggunaan anggaran atas nama pengcab.

Salmon menegaskan sejumlah keputusan yang dibuat Persig menggunakan stempel pengcab. "Itu, kan, tidak bisa. Mestinya memakai stempel Persig. Itu membuktikan pengurus Persig tidak ada," ungkapnya.

Imbasnya, Salmon meminta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) untuk mencermati laporan penggunaan dana pengcab. "Kalau perlu anggota Dewan mesti mencermati laporan keuangan pengcab," ujar Salmon. (Harian Jogja/Galih Eko Kurniawan)

Sumber : www.harianjogja.com
Read more »

Upacara Hari Kesaktian Pancasila tanpa sambutan Bupati GK



20101001130651_PANCASILA_GARUDA.JPG
GUNUNGKIDUL: Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Alun-alun Wonosari, Jumat (1/10), digelar tanpa ada sambutan Bupati Gunungkidul, Sumpeno. Hanya membacakan sambutan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Sumpeno langsung menyalami tamu-tamu undangan seusai upacara berakhir.

Dalam sambutannya, gubernur berharap peringatan tahun ini dapat dijadikan momentum untuk merenungkan dan mengevaluasi apakah Pancasila masih dimaknai sebagai suh atau filosofi sapu lidi terhadap realita plural bangsa Indonesia dan menjadi spirit kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Peringatan kesaktian Pancasila mestinya tidak hanya sebagai kegiatan seremonial semata tetapi bisa menjadi momentum perenungan agar setiap warga negara dapat mengimplementasikan Pancasila," ungkap Sumpeno membacakan sambutan gubernur.

Selain diikuti pejabat-pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul dan pejabat instansi vertikal di tingkat kabupaten, upacara peringatan juga diikuti puluhan murid SMA dan pegawai Pemkab.(Harian Jogja/Galih Eko Kurniawan) 

Sumber : www.harianjogja.com
Read more »

Gunungkidul Terima Wahana Tata Nugraha

Kabupaten Gunungkidul menerima penghargaan Wahana Tata Nugraha dari Kementrian Perhubungan RI. Dalam hal tata kota, gunungkidul menjadi terbaik diantara 9 kota kecil yang masuk kriteria penilaian.
Wahana tata Nugraha merupakan penghargaan dari Kementrian Perhubungan dalam hal penataan pengamanan kota, pelayanan samsat, pelayanan SIM dan ketertiban kota. "Termasuk di dalam kriteria itu parkir, jalur kendaraan, temianl dan penghjauan," kata Kabag Humas dan Protokol Pemkab Gunungkidul CB Supriyanto, Rabu (29/9(.
Penghargaan diserahkan langsung Menteri Perhubungan freddy Numberi kepada Bupati Gunungkidul Sumpeno Puto didampingi Kepala Dishubkominfo Gunungkidul, Karlan, di kantor Kementrian Perhubungan RI Jalan merdeka Barat Jakarta, Selasa (28/9).
Karlan dihubungi sedara terpisahmengatakan penghargaan itu merupakan salah satu prestasi Gunungkidulyang perlu ditingkatkan. penilaian telah dilakuakn pada Agustus 2010 termasuk administrasi 2009.
"Ke depan semoga bisa ditingkatkan dalam hal penataan kota dan transportasi," ujarnya. (Harian Jogja _AAN)


Sumber : www.gunungkidulkab.go.id
Read more »

Share