Pages

Thursday, September 30, 2010

Karangrejek Siap Rasulan


Panitia bersih desa Karangrejek memberikan keterangan. (Foto : Dedy EW)
WONOSARI (KRjogja.com) - Panitia bersih desa atau rasulan Karangrejek, Gunungkidul akan mengadakan kegiatan mulai, Jumat (1/10) hingga Senin (4/10) mendatang. Kegiatan bersih desa ini dimaksudkan untuk ajang silaturahmi dan kebersamaan serta wujud ungkapan syukur atas rahmat dari Tuhan.
Ketua panitia Drs Ton Martono didampingi Kades Karangrejek, Kasdi Siswo Pranoto dan sejumlah perdes mengatakan beberapa kegiatan akan dilaksanakan dalam rasulan mendatang, diantaranya sarasehan, kesenian dan beberapa lomba lainnya. Kegiatan selain diisi warga sekitarn nantinya beberapa pihak dari luar juga akan memeriahkan perhelatan ini.
“Sarasehan kebudayaan dengan nara sumber KH Muhaimin Ketua Kerukunan Umat Beriman Propinsi DIY serta Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi DIY dan Wabup Hj Badingah SSos akan dilaksanakan, Jumat (1/10) malam. Selain itu siangnya juga diadakan lomba tarik tambang yang melibatkan warga dari 7 pedukuhan yakni Karangrejek, Blimbing, Karangduwet I dan II, Karangsari dan Karanggumuk I dan II,” katanya di Wonosari, Kamis (30/9).
Sementara itu, tambahnya, hari Sabtu (2/10) juga digelar kesenian Hadrah Pondok Pesantren, tilawah serta mujahadah akbar dan siraman rohanid ari KH Khosim Ali Mustofa serta pesta kembang api. Selanjutnya, Minggu (3/10) juga ada pertandingan sepakbola wanita, beber ledek, campusari, tari kreasi, marching tek band, gejog lesung.
“Untuk puncak acara, lanjut Drs Ton Martono dilaksanakan Senin (4/10) berupa prosesi upacara adapt dengan inspektur Bupati Gunungkidul. Upacara ini juga direncanakan bakal dihadiri pejabat dari 10 negara diantaranya Inggris, Belgia, Prancis dan Jepang,” katanya.
Selain itu, katanya, juga akan ditampilkan parade drumband , karnaval jathilan, udik-udik gunungan eton tani, parade bergoro prajurit lombok abang, uyon-uyon gending jawa, pertandingan sepakbola hingga atraksi dalang cilik. “Sedangkan penutupan berupa wayang kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Purnawan SSn dari ISI Yogyakarta pada, Senin (4/10) malam,” ujarnya. (R-2)


Sumber : www.krjogja.com
Read more »

Wednesday, September 29, 2010

Korban Tanah Ambles di Gunungkidul Dapat Bantuan Sembako


Wabup menyerahkan bantuan sembako. (Foto : Dedy EW)
WONOSARI (KRjogja.com) - Sejumlah kepala keluarga korban bencana tanah ambles sedalam 3 meter seluas 30 meter persegi di Dusun Wuluh, Botodayaan, Kecamatan Rongkop, Gunungkidul menerima bantuan sembako dari pemerintah daerah, Rabu (29/9). Bantuan diserahkan Wabup Hj Badingah SSos dan diterima perwakilan warga.
”Karena bisa terdapat kemungkinan fenomena alam. Mengingat kejadian serupa juga pernah terjadi tahun 2005 lalu. Pemda akan melakukan kajian, sehingga setelah diperoleh kesimpulan bari akan ditindaklanjuti. Untuk sementara satu rumah yang rusak diminta untuk tidak ditempati, serta masjid yang dekat dengan tanah ambles agar tidak dipergunakan karena cukup berbahaya,” kata Badingah.
Kepala Kesbangpolinmas PBA YD Nugroho didampingi Subbid Mitigasi Bencana, Wahyu N menuturkan, kejadian tanah ambles merupakan faktor alam. Sehingga menyebabkan tanah ambles hingga tiga meter. “Sebab dengan terulangnya kejadian tanah ambles merupakan rangkaian fenomena alam yang perlu dicermati sebelum ditangani,” katanya.
Dukuh Wuluh Jumali mengatakan, kejadian tanah ambles bukan yang pertamakali. Karena tahun 2005 lalu sempat terjadi, bahkan cukup parah. Karena merusak rumah warga dan kedalaman amblesnya tanah mencapai 16 meter lebih. Terjadinya longsor ini mengancam karena terjadi ditengah pemukiman warga yang berjumlah 10 KK sebanyak 35 jiwa. (R-2)

Sumber : www.krjogja.com
Read more »

Calhaj Gunungkidul Divaksin Meningitis


Calon jamaah haji divaksin meningitis. (Foto : Dedy EW)
WONOSARI (KRJogja.com) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul melakukan penyuntikan vaksin meningitis kepada para jamaah calon haji (calhaj) kabupaten ini. Penyuntikan vaksin ini dilakukan agar para jamaah nantinya tidak mudah terserang virus ketika melaksanakan ibadah.
Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Gunungkidul, dr Sri Raharto MKes mengatakan, sampai sekarang masih ada sekitar 50 persen dari jamaah haji asal Gunungkidul yang belum melengkapi pemeriksaan kesehatan, khusus hasil lab LDL atau jantung.
“Oleh sebab itu layanan kesehatan untuk melengkapi persyaratan akan dibuka mulai, Senin (4/10) agar calhaj nantinya ketika akan berangkat haji tidak mengalami kendala,” tukasnya disela-sela kegiatan penyuntikan vaksin meningitis kepada para calhaj di lantai dasar Masjid Al Ikhlas Wonosari, Kamis (30/9).
Sementara itu, Kepala Seksi Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh Depag Gunungkidul Untung H Santoso SE MM di dampingi stafnya Yuwono SS menambahkan, jumlah calhaj dari Gunungkidul berjumlah 274 orang. Keberangkatan ke tanah suci akan dimulai, Minggu (24/10). “Dengan waktu keberangkatan tersebut, maka diperkirakan jamaah haji akan sampai atau kembali di Gunungkidul pada, Senin (6/12) mendatang,” katanya.
Sebelum pemberangkatan, lanjut H Untung, para calhaj juga akan memperoleh pembekalan, sehingga ketika mereka berada di tanah suci bisa melaksanakan tahapan ibadah haji dengan lancar. Secara umum perlengkapan maupun kesiapan calhaj sudah cukup matang, bagi yang belum lengkap pemeriksaan kesehatan diharapkan segera mengurus, agar perjalanan ibadah haji nantinya bisa lancar. (R-2)


Sumber : krjogja.com
Read more »

Tuesday, September 28, 2010

Awal Musim Tanam, Permintaan Alat Pertanian di Gunungkidul Meningkat


Proses pengerjaan pande besi, untuk mengerjakan alat pertanian. Foto: Dedy EW
WONOSARI (KRjogja.com) - Ditetapkannya pertengahan Bulan September sebagai awal musim tanam 2010 ternyata membawa berkah tersendiri bagi sentra kerajinan pande besi di Kajar, Karangtengah, Wonosari. Sebab penjualan produksi alat pertanian naik, mengingat kebutuhan petani akan alat pertanian baru juga meningkat.

“Kenaikan permintaan mencapai 30 persen lebih. Terutama untuk alat seperti sabit dan "gathul". Mudahnya mendapatkan bahan baku, membuat pelayanan permintaan tidak menjadi masalah,” kata Marmin salah satu perajin pande besi di Dusun Kajar III, Wonosari, Selasa (28/9)

Dijelaskan, harga sabit berkisar Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu, bendo mencapai Rp 10 ribu. Sedangkan "gathul" Rp 10 ribu. Kondisi harga yang masih stabil ini membuat permintaan mengalir cukup banyak. Guna memenuhi permintaan pasar, setiap hari delapan pekerja terus beraktivitas untuk memproduksi beragam alat pertanian.

“Permintaan selain lokal DIY, juga banyak pesanan dari berbagai daerah yakni Magelang serta Wonogiri. Memang penjualan ke luar wilayah ini cukup bagus, karena biasanya konsumen yang juga merupakan pedagang mengambil dalam jumlah yang banyak,”  tukas Marmin yang sudah merintis usahanya sejak tahun 1975 ini.

Hal serupa juga diungkapkan Ngadi salah satu pekerja pande besi yang ditemui terpisah. Selain permintaan lokal meningkat, banyak juga pesanan dari luar Jawa seperti Sumatra dan Sulawesi. Semenjak memasuki musim tanam, banyak pesanan yang masuk. Sehingga pekerja berupaya semaksimal mungkin untuk memproduksi produk sesuai dengan permintaan pasar. (R-2)


Sumber : www.krjogja.com
Read more »

Monday, September 27, 2010

Puluhan Hektar Buah Kakao di Gunungkidul Membusuk

\
Ilustrasi. (Foto : Dok)
GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) - Puluhan hektare tanaman kakao di Kabupaten Gunungkidul buahnya membusuk akibat tingginya curah hujan akhir-akhir ini. Sekitar 25 persen dari sekitar 100 hektare kebun kakao mengalami buah busuk akibat tingginya curah hujan.
"Buah kakao membusuk disebabkan oleh suatu virus yang sampai saat ini belum bisa teratasi, dan perkembangan virus akan semakin cepat merata ke semua buah yang lain ketika terjadi hujan pada malam hari," kata Ketua kelompok Tani Amrih Lestari, Suradi di Karangmojo, Gunungkidul, Senin (27/9).
Dia mengatakan berbagai pestisida yang dianjurkan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Gunung Kidul belum berhasil mengatasi penyebaran virus yang menyebabkan busuk buah tersebut. "Buah yang terkena virus busuk buah pada awalnya busuk seperti terserang lalat buah pada cangkangnya namun kemudian merata dan menembus bijinya, pembusukan buah tidak hanya dialami oleh buah kakao yang masih kecil namun juga terjadi pada buah yang siap dipanen," Katanya.
Dia mengatakan biji buah kakao yang membusuk meskipun masih ada isinya namun tidak laku dijual sehingga petani mengalami kerugian. "Satu pohon kakao bisa terserang busuk buah secara keseluruhan apabila buah yang busuk tidak lekas dibuang," tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Kelompok Tani Ngudi Subur, Yunus Suwardi di Kecamatan Patuk, Gunung Kidul, mengatakan kurang lebih 25 hektar lahan perkebunan kakao terancam busuk buah yang mengakibatkan kerugian petani sampai puluhan juta. "Akibat serangan virus yang mengakibatkan buah busuk berakibat pada menurunnya produkitifitas buah kakao sampai sekitar 40 persen," katanya.
Harga kakao basah di Kelompok Tani Ngudi Subur, Kecamatan Patuk mengalami penurunan dari Rp5.500 menjadi Rp5.000 per kilogram sementara untuk harga kakao kering di Kelompok Tani Amrih Lestari Kecamatan Karangmojo Rp15.000 per kilogram.
Suradi, mengatakan harga kakao dari petani tergolong rendah dari yang ditentukan perusahaan penerima kakao yang menentukan Rp18.000 per kilogram bahkan terkadang bisa sampai lebih apabila kualifikasi yang ditentukan terpenuhi. "Petani pada umumnya kurang memperhatikan proses pengeringan buah kakao setelah dipetik," katanya.
Dia mengatakan proses pengeringan kakao dari petani pada umumnya tidak melalui tahap fregmentasi dan langsung dijemur sehingga berdampak pada berat jenis dan warna biji kakao. "Biji kakao yang dihasilkan petani berwarna putih tidak coklat dann apabila terkena cuaca lembab sedikit saja langsung berair karena proses fregmentasi tidak dilakukan padahal kualifikasi yang diinginkan pabrik adalah biji berwarna coklat dan kering alami," katanya.
Menurut dia, dari proses pengeringan yang dilakukan petani tersebut juga berdampak pada berat jenis kakao. "Biji kakao dalam ukuran yang sama dengan proses pengeringan yang benar akan lebih berat sekitar 2 gram sampai 5 gram per bijinya," katanya. (Ant/Van)


Sumber : www.krjogja.com
Read more »

Industri Batu Gunungkidul Rambah Eropa


Perajin batu ukir di Mojo, Semanu
WONOSARI (KRJogja.com) - Industri batu ukir di Mojo, Ngeposari, Semanu Gunungkidul kini semakin berkembang. Selain merambah pasar lokal serta nasional, penjulan produk batu ukir ini sampai ke Eropa dan Asia. Topan selaku pengelola industri Mustika Alam mengatakan keberadaan industri batu ini juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
“ Untuk bahan baku batu putih masih bisa dipenuhi dari Kecamatan Semin. Sedangkan batu hitam diambil dari Muntilan. Berbagai jenis produk mampu dihasilkan mulai dari tempat asbak, tempat lampu, patung, serta berbagai bentuk ukir relief. Fungsinya bermacam-macam, bisa dipergunakan untuk hiasan dinding sampai lantai. Permintaan tertinggi pada produk ukiran untuk hiasan,” katanya, Senin (27/9).

Usaha yang dirintis sejak 1999 ini sekarang telah memiliki 50 pekerja. Seiring dengan tumbuhnya jumlah pelaku industri batu ukir di Mojo, masyarakat lebih meilih bekerja dikampung halamannya daripada merantau.

“Harga produk batu juga beragam, paling murah Rp 3 ribu dan termahal Rp 3 juta. Namun harga produk juga tergantung dari pesanan pembeli, semakin besar serta tingkat kesulitannya tinggi harganya juga naik. Sejak berdiri sampai sekarang untuk pemasaran tidak mengalami kendala, sebab selain pasar lokal, nasional juga melayani permintaan dari luar negeri,” pungkasnya. (R-2)


SUMBER : www.krjogja.com
Read more »

Sunday, September 26, 2010

Petani Gunungkidul Mulai Tanam Benih

GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) - Petani di Kabupaten Gunungkidul, mulai menanam benih tanaman pangan bantuan pemerintah seperti padi, kedelai maupun jagung yang disalurkan melalui Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura. Seluruh petani yang tergabung dalam 21 kelompok tani tingkat dusun telah memperoleh benih dari pemerintah dan sudah mulai ditanam.
"Sebanyak 17 kelompok tani memperoleh bantuan benih jagung dan kedelai, sedangkan empat kelompok tani lainnya mendapatkan bantuan benih padi," kata Sekretaris Desa Argosari, Kecamatan Tepus, Suwardi di Gunung Kidul, Minggu (26/9).
Menurut dia, bantuan benih itu diberikan berdasarkan pengajuan dari petani melalui kelompok mereka masing-masing. Suwardi mengatakan sebagian besar petani sudah melakukan proses penanaman, bahkan ada petani yang sudah selesai menanam, tetapi ada pula yang baru menyiapkan lahan.
Petani, kata dia, dalam mengambil benih diminta mengganti dengan uang sebesar Rp5.000 setiap kilogramnya. "Bantuan benih dari pemerintah ini sebenarnya gratis, tetapi ada inisiatif dari kelompok tani bahwa setiap kilogram benih yang mereka terima dari bantuan tersebut, mengganti dengan uang sebesar Rp5.000 per kilogram," katanya.
Menurut dia, mengganti dengan uang Rp5.000 itu adalah inisiatif mereka sendiri, dan telah disepakati bersama, baik untuk benih padi, jagung maupun kedelai. "Uang yang terkumpul dari para petani tersebut kemudian dimasukkan ke kas kelompok tani, dan diputar sebagai dana pinjaman lunak serta untuk bantuan sosial bagi anggota kelompok," katanya.
Suwardi menegaskan uang tersebut tidak masuk ke kas gabungan kelompok tani (gapoktan) di tingkat desa, maupun kas desa, namun berputar di masing-masing kelompok tani. Desa Argosari terdiri dari 1.340 kepala keluarga dengan 5.692 jiwa yang sebagian besar mata pencahariannya sebagai petani.
"Sebagian besar warga desa ini adalah petani yang menggarap lahan tadah hujan, sehingga panen padi hanya dapat dilakukan satu kali dalam satu tahun, dan produk tanaman pangan lainnya yang menjadi andalan adalah singkong," katanya. (Ant/Van)


Berita : www.krjogja.com
Read more »

Daftar Tunggu Haji Gunungkidul Habis Tahun 2015

GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) - Daftar tunggu calon haji di Kabupaten Gunungkidul baru akan habis pada 2015 sehingga pendaftaran saat ini adalah untuk pemberangkatan 2016. Daftar tunggu calon haji reguler di kabupaten ini cukup panjang sehingga baru habis diberangkatkan pada 2015.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama Kabupaten Gunung Kidul, Untung Santoso mengatakan, masyarakat yang hendak naik haji melalui jalur reguler biasanya mendaftar dulu dan pelunasan biaya haji dilakukan secara diangsur. "Sistem pembayaran tidak secara kontan dimaksudkan untuk mempermudah masyarakat yang akan menunaikan rukun Islam ke lima tersebut," katanya di Wonosari, Minggu (26/9).
Dia mengatakan, pada 2010 kuota calon haji yang akan diberangkatkan berjumlah 375 orang. "Calon haji Gunung Kidul akan diberangkatkan dalam dua gelombang, gelombang pertama dengan kelompok terbang 44 sampai dengan kelompok terbang 47, sedangkan gelombang ke dua dengan kelompok terbang 48 sampai dengan kelompok terbang 52," katanya.
Para calon haji tersebut akan diberangkatkan melalui embarkasi Donohudan Solo, Jawa Tengah, dan akan diberangkatkan dari Kabupaten Gunung Kidul pada 24 Oktober 2010 pukul 17.00 WIB. "Jadwal keberangkatan dari embarkasi Donohudan Solo direncanakan pada 25 Oktober 2010 pukul 19.00 WIB dan akan tiba di Jedah, Arab Saudi pada 26 Oktober 2010 pukul 03.30 waktu Jeddah dengan menggunakan pnerbangan GIA 6409," katanya.
Dia mengatakan untuk saat ini proses persiapan keberangkatan haji sampai pada tahap imunisasi yang dilakukan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Gunung Kidul. "Calon haji akan diberi vaksin yang didatangkan dari Italia, kalau pada 2009 vaksin didatangkan dari Belgia," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit, Dinas Kesehatan Gunung Kidul, Sri Raharto, mengatakan para calon haji akan diberi vaksin meningitis dan influenza. "Kami baru berkoordinasi dengan Depag Gunung Kidul untuk membicarakan teknis pemberian vaksin, rencananya dilaksanakan minggu depan di lantai dasar Masjid Agung Al Ikhlas Wonosari," katanya. (Ant/Van)


Sumber : www.krjogja.com
Read more »

Thursday, September 23, 2010

Daftar Rumah Sakit di Gunungkidul

Kota Wonosari Kabupaten Gunungkidul semakin lengkap saja, dalam bidang kesehatan menurut data di Dikses Gunungkidul saat ini tercatat ada 3 Rumah sakit yang eksisis di kabupaten ini. berikut data Rumah sakit di Gunungkidul menurut Web Dinkses :
  1. RSUD Wonosari, Alamat : Jl. Taman Bakti No. 6 Wonosari, Gunungkidul Telepon : (0274) 391007,
  2. RSU Pelita Husada, Alamat : Jln Semanu-Wonosari, Mijahan, Gunungkidul Telepon : (0274) 393444
  3. RS NUR ROHMAH, Alamat : Jl. Raya Yogya-Wonosari, Gading, Playen, Gunungkidul, Telepon : (0274) -394574

Sumber : www.ekamas.web.id
Read more »

Daftar Kode Pos Kab. Gunungkidul

Kabupaten Gunung Kidul

55851 Kec. Wonosari
55852 Kec. Nglipar
55853 Kec. Ngawen
55854 Kec. Semin
55861 Kec. Playen
55862 Kec. Pathuk
55871 Kec. Palihan
55872 Kec. Panggang
55881 Kec. Tepus
55883 Kec. Rongkop
55891 Kec. Karangmojo
55892 Kec. Ponjong
55893 Kec. Semanu
Kota Wonosari

Kecamatan Wonosari

55811 Baleharjo
55812 Wonosari
55813 Kepek
Read more »

Kodim 0730 Gunungkidul Karya Bhakti di Pasar Argosari



Karya bhakti membersihkan lingkungan Pasar Argosari. (Foto : Dedy EW)
WONOSARI (KRjogja.com) - Jajaran Kodim 0730 Gunungkidul bersama pemkab, Polri dan unsur terkait melaksanakan karya bhakti pembersihan lingkungan di komplek Pasar Argosari Wonosari, Jumat (24/9). Pada kesempatan tersebut juga disepakati Hari Jumat menjadi gerakan serentak kebersihan.
Dandim 0730 Gunungkidul Letkol ARM Budi Eko Mulyono SSos di dampingi Kasdim Mayor Inf Supriyanto dan Pasiter Kapten Inf Tjipto Rahmadi Sinung mengungkapkan, gertak ini akan rutin dilaksanakan setiap Jumat, dengan melibatkan TNI, Polri, SKPD, serta masyarakat.
“Pelaksanaan karya bhakti ini juga merupakan rangkaian Hari Ulang Tahun TNI. Dengan adanya kebersamaan seluruh pihak, diharapkan mampu meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan. Selain pasar, karya bhakti juga digelar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Taman Makam Pahlawan,” tukasnya.
Diungkapkan, melalui gertak, juga diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk membudayakan hidup bersih serta menjaga lingkungan nyaman. Sebab memasuki musim penghujan juga mesti diantisipasi terkait kemungkinan serangan demam berdarah. Oleh karena itu, dengan pembiasaan gertak Jumat bersih, akan mampu untuk menekan kemungkinan munculnya penyakit.
Kasdim Mayor Inf Supriyanto menambahkan, untuk lokasi karya bhakti selanjutnya akan berpindah-pindah. Artinya dipilih lokasi yang memang perlu dan cukup penting. Termasuk di lingkungan pemerintah daerah serta lokasi yang dirasa perlu menjadi sasaran karya bhakti. “Kegiatan ini mendapat respon positip dari masyarakat, terbukti dengan adanya karya bhakti pembersihan pasar dan rumah sakit, warga di lingkungan sekitar juga ikut membantu,” ucapnya. (R-2)


Sumber : krjogja.com
Read more »

Pemkab Gunungkidul Belum Akan Relokasi Warga



GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Kidul belum akan merelokasi permukiman penduduk di daerah rawan bencana tanah longsor. Pemindahan warga ini belum dilakukan lantaran proses yang panjang dan rumit karena menyangkut tata kelola lahan permukiman baru maupun pendekatan kultural kepada masyarakat.
"Pemkab memang belum perlu merelokasi warga yang bertempat tinggal di daerah perbukitan rawan bencana tanah longsor," kata Sekretaris Kesatuan Bangsa, Politik, Perlindungan Masyarakat, dan Penanggulangan Bencana (Kesbangpolinmas dan PB) Gunungkidul, Budi Harja di Wonosari, Jumat (24/9).
Dikatakannya, kalangan penduduk yang sudah bertempat tinggal lama turum temurun di daerah perbukitan di Kabupaten Gunungkidul hingga kini belum ada yang meminta untuk dipindahkan ke daerah yang lebih landai.
"Penduduk berprinsip tempat kelahiran sebagai tumpah darah yang harus dijaga, apalagi tanah yang ditempati merupakan warisan yang diberikan secara turun temurun meskipun daerah tersebut rawan bencana tanah longsor," katanya.
Dia mengatakan ekonomi menjadi faktor dominan alasan kalangan penduduk tidak bersedia meninggalkan kampungnya. "Masyarakat sudah merasa nyaman dengan kebiasaan yang dilakukan di daerah perbukitan dengan sumber mata pencarian yang sudah ditekuni lama sehingga pertimbangan ekonomi membuat mereka memilih bertahan," katanya.
Menurut dia, upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi munculnya korban akibat tanah longsor baru sebatas memberikan sosialisasi tanggap darurat bencana kepada kalangan masyarakat dan aparatur pemerintah di daerah rawan bencana tersebut.
"Kami sudah menggandeng berbagai pihak seperti instansi pemerintah, swasta, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dengan cara memberikan pelatihan tanggap darurat atau kesiagaan masyarakat jika terjadi bencana alam," katanya. (Ant/Van)


Sumber : www.krjogja.com
Read more »

DPRD Gunungkidul Setujui Penambahan CPNS 2010



GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) - DPRD Gunungkidul menyetujui penambahan CPNS 2010 sebanyak 27 formasi dari 125 formasi yang direncanakan. Pengajuan penambahan CPNS ini dulakukan untuk Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) dan tenaga teknis Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) yang secara keseluruhan berjumlah 27 formasi.
"Kami saat ini butuh analisa jabatan yang komprehensif bukan hanya sebatas rasio jumlah pegawai antara yang pensiun dengan yang akan diangkat," kata Ketua Fraksi PDIP DPRD Gunungkidul, Supriyo Hermanto di Wonosari, Kamis (23/9).
Dia mengatakan, Pemkab Gunungkidul diminta untuk memberikan rasio jumlah pegawai (RJP), analisa beban kerja (ABK) dan struktur organisasi dan tata kerja (SOTK) sebagai syarat untuk melakukan penambahan CPNS. "Syarat tersebut kami minta bukan untuk dijadikan bahan dasar analisa anggaran kedepannya, jadi ya harus mendetail," katanya.
Sementara itu, Ketua Fraksi Golongan Karya DPRD Gunungkidul, Heri Nugraha, mengatakan dengan adanya penambahan formasi CPNS tersebut harus dapat dibuktikan dengan perbaikan pelayanan publik.
"Kami akan melakukan pengawasan secara intensif apakah dengan adanya penambahan tenaga SIAK tersebut dapat memperbaiki pelayanan publik khususnya proses pembuatan KPT dan KK di setiap kecamatan," katanya.
Sementara itu, Ketua Fraksi PAN DPRD Gunung Kidul, Arif Setiadi, mengatakan alokasi dana yang sebelumnya diajukan untuk biaya seleksi CPNS dan dinayatakan ada pengurangan Rp100 juta untuk dapat ditambahkan pada bantuan kesehatan keluarga miskin.
"Bantuan sosial dari semula yang direncanakan untuk biaya kesehatan keluarga miskin sebesar Rp700 juta agar ditambah menjadi Rp800 juta dari penghematan yang diperoleh dari pengurangan biaya seleksi penambahan CPNS sebesar Rp100 juta," katanya.
Sedangkan Sekretaris Fraksi Handayani DPRD Gunung Kidul, F. Andriyani, mengatakan penambahan formasi pegawai harus dipenuhi oleh putra daerah. "CPNS yang akan diterima nantinya bekerja di kecamatan-kecamatan di seluruh Gunung Kidul maka persyaratan mutlak yang harus dipenuhi dan kami harap tidak ditawar lagi adalah harus diisi dengan yang benar-benar putra daerah," katanya. (Ant/Van)


Sumber : www.krjogja.com
Read more »

UPPKP Gunungkidul Siapkan Dana Pinjaman Rp. 1 Millar


Ilustrasi. (Foto : Dok)
GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) - Unit Pengelola Permodalan Kelompok Tani Kabupaten Gunungkidul memasuki musim tanam 2010 menyiapkan dana pinjaman bergulir sebesar Rp1 miliar. Dana yang sudah bergulir di kelompok tani sebesar Rp10,9 miliar dan masih tersisa Rp1,16 miliar per 31 Agustus 2010 untuk persiapan musim tanam 2010.
"Dana yang kami gulirkan dan masih berputar di kelompok tani sudah mencapai Rp10,9 milyar dan untuk saat ini masih tersisa sebanyak Rp1,168 milyar sehingga masih dapat digunakan untuk persiapan modal petani dalam membeli pupuk bersubsidi yang diberikan dari pemerintah," kata Manager Unit Pengelola Permodalan Kelompok Tani (UPPKP) Gunungkidul, Pramanto, di Wonosari, Kamis (23/9).
Dia mengatakan dana yang digulirkan tersebut hanya dapat dicairkan secara berkelompok. Kelompok tani yang mengakses dana dari UPPKP hanya dibebani bunga 0,5 persen/bulan.
Setiap kelompok tani yang mengajukan pinjaman perolehannya tidak sama tergantung aktif dan banyaknya kegiatan mereka selain memperhatikan persediaan dana yang ada di UPPKP. Tiap kelompok tani bisa meminjam hingga Rp 30 juta.
Dia mengatakan dalam satu bulan rata-rata ada sebanyak 40 kelompok tani yang dapat terlayani. "Kami mendengar dari sejumlah kelompok tani dengan adanya UPPKP ini sangat membantu mereka dalam menyiapkan modal pertanian," katanya.
Alokasi dana tersebut diberikan kepada petani dalam arti luas, untuk sektor pertanian paling lama waktu pengembaliannya sampai dua tahun sedangkan untuk sektor perikanan sampai tiga tahun. Dia mengatakan, selain menyiapkan bantuan modal kepada petani, UPPKP Gunung Kidul juga menyiapkan benih yang dapat dipinjam petani tanpa bunga. Pengembalian bibit dari petani dapat dilakukan setelah empat bulan atau sesudah panen dan tanpa bunga.
Dia mengatakan saat ini masih tersedia bibit jagung sebanyak empat kwintal. "Benih jagung yang sudah bergulir dipinjam kelompok petani sudah mencapai satu ton lebih," katanya.
Petani yang meminjam benih jagung diminta mengganti dengan uang sebesar Rp35 ribu per kilogram, katanya. "Saat ini baru ada benih jagung sedangkan untuk benih kedelai belum kami siapkan karena biasanya ditanam oleh petani pada triwulan kedua musim tanam," katanya.
Menurut dia, penyediaan benih tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya petani yang tidak menerima bantuan benih bersubsidi yang diberikan pemerintah. (Ant/Van)


Sumber : www.krjogja.com
Read more »

Antisipasi teroris, Gunungkidul bentuk Forum Balkon


Tatap muka tokoh agama, masyarakat di Makodim Gunungkidul. (Foto : Dedy EW)
WONOSARI (KRjogja.com) - Gunungkidul masih banyak hutan serta daerah terpencil sehingga berpotensi masuknya kawanan teroris. Oleh sebab itu perlu koordinasi semua pihak baik, TNI, masyarakat, kepolisian dan intansi terkait. Demikian diungkapkan Dandim 0730 Letkol ARM Budi Eko Mulyono dalam tatap muka tokoh masyarakat, agama, PMI, Tagana, SAR, pemkab, polisi dengan Kodim 0730 Gunungkidul di aula Kodim, Kamis (23/9).
“Pertemuan ini untuk meningkatkan kebersamaan di masyarakat baik untuk menangani masalah antisipasi terorisme, bencana maupun masuknya imigran gelap. Kaitan dengan terorisme Gunungkidul memang berpotensi bisa disusupi, karenanya melalui pembentukan Forum Bantuan Komunikasi (Bankom) ini diharapkan bisa meminimalisir masuknya terorisme. Dengan petugas yang tergabung dalam Bankom, setiap warga yang datang, terutama yang luar Gunungkidul perlu dikenai wajib lapor. Untuk memastikan bahwa pendatang tersebut bukan teroris,” kata Dandim.
Perwakilan Legiun Veteran Republik Indonesia Darsono menuturkan, permasalahan ancaman terorisme menjadi genting. Dengan terjadinya penyerangan pos polisi di Sumatra Utara. Oleh karena itu pendidikan kedisiplinan serta pemahaman rasa nasionalisme perlu ditingkatkan bagi pemuda. Agar bila terjadi sesuatu bisa melakukan langkah penanganan. Forum Bankom hendaknya berjalan terus dan tidak berhenti di tengah jalan untuk memberikan keamanan di Gunungkidul.
Dandim menambahkan, optimalisasi antisipasi teroris juga dengan menyiagakan seluruh kekuatan, baik di Kodim, Koramil dan Babinsa. Bahkan juga diadakan pertemuan dengan masyarakat untuk menyeragamkan satu tujuan dalam mempertahankan keamanan dan memerangi terorisme. Terbentuknya Forum Bankom akan ditindaklanjuti dengan pertemuan selanjutnya dalam menjaga keutuhan Gunungkidul khususnya dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (R-2)


Sumber : www.krjogja.com
Read more »

Enam Kecamatan di Gunungkidul Rawan Bencana

GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) - Enam kecamatan di Kabupaten Gunungkidul rawan bencana tanah longsor dan angin puting beliung. Kecamatan paling berpotensi terkena bencana tanah longsor yakni Kecamatan Gedangsari, Kecamatan Nglipar, dan Kecamatan Ngawen, sedangkan sebagian wilayah di Kecamatan Pathuk, Semin, Ponjong dan Purwosari perlu perlu diwaspadai karena rawan longsor.
"Masyarakat yang tinggal di kecamatan itu harus waspada dan memperhatikan tanda-tanda alam yang terjadi agar tidak menjadi korban apalagi saat ini musim hujan," kata Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa, Politik, Perlindungan Masyarakat, dan Penanggulangan Bencana (Kesbangpolinmas dan PB) Kabupaten Gunungkidul Budi Harjo di Wonosari, Kamis (23/9).
Dia mengatakan masyarakat yang berada di lokasi rawan longsor agar meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan. "Berdasar pengalaman saya selama lima tahun terakhir biasanya kejadian longsor terjadi apabila hujan turun terus menerus selama lima hari," katanya.
Menurut dia, semua kacmatan di Kabupaten Gunung Kidul berpotensi terkena bencana angin puting beliun. "Angin puting beliung dalam tiga tahun terakhir ini berpindah-pindah dan hampir terjadi di setiap kecamatan, namun yang paling sering terjadi di wilayah perbatasan antara Kecamatan Wonosari dengan Kecamatan Nglipar," katanya.
Dia mengatakan, masyarakat harus berhati-hati saat cuaca panas kemudian tiba-tiba berubah menjadi berawan gelap dengan gerimis rintik-rintik karena biasanya akan terjadi angin puting beliung. Angin puting beliung biasa terjadi saat musim peralihan dari musim kemarau menuju musim hujan seperti saat ini.
Menurut dia, tanggung jawab Kesbangpolinmas dan PB hanya sebatas sosialiasi siaga bencana dan pemberian bantuan logsitik, sedangkan untuk evakuasi bekerja sama dengan Tim SAR, relawan PMI dan Taruna Siaga Bencana Dinas Sosial setempat. "Kami sudah meminta masyarakat untuk segera melapor jika terjadi bencana agar pertolongan pertama terkait ketersediaan logistik secepatnya dikirim," katanya.
Dia mengatakan tindak lanjut penanganan bencana tanah longsor di Desa Pilangrejo, Kecamatan Nglipar, sudah dikoordinasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum yang secara teknis menguasai pembangunan infrastruktur di daerah rawan bencana.
"Sebaiknya memang masyarakat yang bertempat tinggal di daerah perbukitan segera mengurus izin mendirikan bangunan (IMB) karena dengan adanya IMB tersebut akan dapat diketahui apakah bangunan yang sudah berdiri atau akan didirikan memenuhi syarat bangunan di daerah rawan longsor agar konstruksinya dapat disesuaikan," katanya. (Ant/Van)

Sumber : www.krjogja.com
Read more »

Wednesday, September 22, 2010

Gunungkidul Kaya Potensi Ilmu Kebumian


Peserta olimpiade kebumian diterima wabup. (Foto : Dedy EW)
WONOSARI (KRjogja.com) - Sebanyak 74 peserta Olimpiade Internasional Kebumian diterima Wakil Bupati Gunungkidul Hj Badingah SSos di ruang rapat I Pemkab, Rabu (22/9). Sebelumnya peserta olimpiade ini melakukan pengamatan oseanografi di Pantai Baron dan Geologi di Dlingo Bantul.
Koordinator olimpiade Dr D Hendra Amijaya disela-sela acara mengungkapkan, wilayah Gunungkidul cukup unik dimana memiliki kaya potensi baik oseanografi, geologi, maupun Astronomi. Sehingga dipilih untuk melaksanakan lokasi olimpiade kebumian.
“Untuk astronomi, peserta akan mengamati di Gading pada, Kamis (23/9) malam. Karena lokasi yang cukup luas, sehingga peserta diharapkan nantinya bisa melakukan pengamatan astronomi secara maksimal. Artinya bisa memberikan gambaran tentang apa saja yang bisa dilihat. Jika nantinya memang terkendala cuaca buruk, maka akan dilakukan simulasi melalui alat peraga,” tukas Hendra.
Olimpiade kebumian, lanjutnya diikuti perwakilan 19 negara. Setelah melakukan pengamatan astronomi di Gading, Sabtu (25/9) juga akan melakukan studi di Bribin. Sebab wilayah Gunungkidul ini memiliki keunggulan karena daerahnya tinggi serta polusi udaranya masih sedikit. Yang bisa dilakukan studi dengan potensi ilmu kebumian yang lengkap.
Wakil bupati Hj Badingah SSos menuturkan, wilayah Gunungkidul merupakan daerah yang cukup luas. Sehingga memiliki potensi strategis dalam pembangunan. Namun demikian, tantangan iklim yang sulit diprediksi ini membuat sektor pertanian perlu melakukan langkap antisipatif. Sedangkan untuk lahan kritis sudah dilakukan penanganan melalui penanaman pohon serta peningkatan tanaman pangan dan perkebunan. (R-2)



Sumber : www.krjogja.com
Read more »

Pasar Sehat Di Gunungkidul Perlu Diwujudkan

Rabu, 22 September 2010 16:16:00
drh Wilfried Purba MM (kanan) tinjau Pasar Argosari. (Foto : Dedy EW)
WONOSARI (KRjogja.com) - Direktur Penyehatan Lingkungan (PL) Ditjen Kementrian Kesehatan drh Wilfried Purba MM meninjau Pasar Argosari Wonosari, Rabu (22/9). Kedatangan rombongan Kementrian Kesehatan diterima Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) drg H Widodo MM serta instansi terkait.
Disela-sela peninjauan drh Wilfried MM mengungkapkan, yang paling penting untuk mewujudkan pasar sehat perlu perubahan perilaku Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Artinya tidak hanya pengelola pasar, namun seluruh pedagang hingga tukang parkir harus berperan.
“Keberadaan posko kesehatan di pasar memang masih terkendala minimnya peralatan. Oleh karena itu perlu kerjasama dengan puskesmas setempat, perlu juga dipermanenkan serta menempatkan petugas dalam posko. Karena berdasarkan laporan, puluhan pengunjung sering memanfaatkan layanan ini. Dengan adanya kerjasama dengan puskesmas serta ditempatkannya petugas, diharapkan posko kesehatan bisa melayani baik pengunjung maupun pedagang dengan maksimal,” tukasnya.
Terkait dengan penanganan limbah dan saluran air, Wilfried menambahkan, memang masih ada pedagang di los daging yang kurang tertib. Mereka membuang potongan daging pada westafel sehingga menyebabkan aliran mampet. Penanganan limbah sampah juga sudah bagus karena dibawa ke tempat pembuangan dan langsung diangkut dengan mobil sampah. Secara umum kondisi Pasar Argosari sudah bagus, ada yang mesti dibenahi namun hanya sedikit.
Kepala Kantor Pengelolaan Pasar Kabupaten Gunungkidul Sujarwo menyatakan, untuk mendukung kebersihan pasar, baik petugas maupun pedagang secara bersama-sama rutin membersihkan area pasar. Sedangkan untuk pemisahan limbah sampah memang masih sulit dilakukan, karena pernah dicoba untuk ditempatkan tong sampah guna memisahkan jenisnya. Namun kenyataannya masih banyak yang mencampur pembuangan sampah. (R-2)

Sumber : www.krjogja.com
Read more »

Survei Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran

Serasa tidak percaya ketika mendengar pegunungan seribu di Gunungkidul yang merupakan pegunungan karst dulunya merupakan sebuah gunung berapi purba raksasa yang menyatu dengan Gunung Merapi yang berada di sebelah utara kota Yogyakarta.
Gunung Nglanggeran terletak di desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk kabupaten Gunungkidul. Berada dikawasan Baturagung di bagian utara Kabupaten Gunungkidul dengan ketinggian antara 200-700 mdpl.
Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran
Kami tidak menyangka kalau lokasi obyek wisata ini yang sekarang sudah dibuka menjadi kawasan ekowisata berada tidak jauh dari Bukit Patuk Gunungkidul. Cukup disayangkan papan penunjuk arah menuju obyek wisata ini terlalu kecil sehingga banyak wisatawan tidak tahu kalau di dekat Bukit Patuk terdapat obyek wisata yang cukup menarik.
Kata Nglanggeran berasal dari kata planggaran yang bermakna setiap perilaku jahat pasti ketahuan. Ada juga yang mengatakan berasal dari kata langgeng.
Memasuki kawasan wisata ekologi Nglanggeran ini, suasana tampak sepi. Menurut penduduk sekitar, keramaian di obyek wisata ini biasanya pada waktu ada kirab budaya atau pawai dan kegiatan outbound yang diadakan oleh organisasi atau instansi.
Ekowisata Nglanggeran ini menyimpan pesona dan cerita misteri yang menyelimutinya. Hampir sama dengan mitos yang terjadi di daerah lain, Gunung Nglanggeran dijaga oleh tokoh pewayangan, Punakawan dan Kyai Ongkowijoyo. Di beberapa tempat di kawasan ekowisata ini kerap dijumpai sesaji dan ritual.
Akhirnya kami mencoba memasuki area obyek wisata yang gerbang masuknya merupakan sebuah pendapa yang dinamai pendapa Joglo Kalisong. Kami memilih rute ke kanan menuju ke dinding tebing batu yang menjulang tinggi. Dari puncak tebing muncul percikan air sebagian mengalir di dinding batu, sangat indah untuk dilihat. Di sampingnya terdapat lokasi untuk panjang tebing.
Kemudian kami mengambil jalan ke kiri dari pintu masuk untuk menaiki sebuah bukit batuan yang paling rendah untuk berfoto bersama dan tidak jadi mendaki sampai puncak gunung karena waktu tidak memungkinkan dan cuaca sedang kurang bagus. Kami berharap dilain waktu bisa menikmati pemandangan alam dari puncak gunung Nglanggeran.

Sumber : www.teamtouring.net
Read more »

Tiwul. Romantisme Kenangan Masa Lalu


Tiwul, makanan yang menjadi ciri khas Gunungkidul. Tiwul terbuat dari singkong yang dikeringkan (gaplek). Makanan yang selama ini diidentikkan dengan kemiskinan, sekarang menjelma menjadi oleh-oleh yang paling banyak dicari. Tiwul berhasil mendongkrak imej menembus batas gengsi. Kenangan akan romantisme masa lalu, terobati ketika butir-butir halus tiwul dinikmati. Makanan yang dulu dipakai sebagai pengganti nasi sekarang menjadi camilan dengan pemanis gula kelapa.

Tiwul Yu Tum, pusat oleh-oleh khas gunungkidul. Di tempat ini, seorang ibu bernama Tumirah, sering dipanggil Yu Tum mengolah tiwul dengan berbagai rupa dan rasa. Dengan kemasan yang lebih rapi, tiwul menjadi makanan berkelas tinggi. Kedai ini selalu diserbu pembeli, apalagi di musim liburan. Tidak mengherankan, warung kecil ini di hari biasa saja bisa beromzet lebih dari 1 juta/hari. Bagaimana tidak, per hari Yu Tum mengolah 70 kg gaplek. Harga tiwul Yu Tum bervariasi, antara Rp. 5.000 - 15.000 untuk kemasan besek (kardus dari anyaman bambu) dan Rp. 45.000 untuk tumpeng tiwul. Tiwul Yu TUm berada diJI. Pramuka No. 36. Wonosari Gunungkidul, Telp (0274) 7889300 - 081328741792.

Eksistensi tiwul juga berhasil merangsek dunia industri. PT. Sinar Sukses Sentosa, memproduksi tiwul instan dengan merk dagang Rara Srikandi. Tiwul instan ini di buat untuk menyederhanakan proses pembuatan tiwul dan mempermudah distribusi. Tiap hari, pabrik ini mengolah 50-100 ton singkong menjadi ribuan pack tiwul instan. Karena semakin meningkatnya permintaan akan tiwul instan, pabrik ini membuka cabang di Blitar, Jawa Timur. Harga tiwul instan Rp. 5.000/pack.

Romantisme kenangan akan masa lalu, mungkin merupakan faktor utama eksistensi tiwul menembus batas gengsi, lintas generasi dan menembus dunia industri.



Sumber : www.wisatagunungkidul.com




Read more »

Belalang. Makanan Khas Gunungkidul


Belalang, makanan khas kaya protein dar gunungkidulBelalang atau dalam bahasa jawa disebut walang merupakan serangga herbivora dari sub-ordo Caelifera dalam ordo Orthoptera. Belalang yang merupakan serangga bebas pada awalnya merupakan hama bagi tanaman. Namun di Gunungkidul, belalang diolah menjadi makanan khas kaya gizi. Bahkan belalang (belalang kayu)mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi dari pada udang windu.

Belalang, telah memberikan lapangan pekerjaan kepada penduduk Gunungkidul. Berburu belalang sudah menjadi profesi. Bagaimana tidak, dengan penghasilan rata-rata per-hari 40-50 ribu/hari kegiatan ini teramat menggiurkan. Sehingga tidak mengherankan lagi jika melihat serombongan orang bersepeda onthel menenteng galah, jaring atau lem memasuki areal persawahan. Belalang banyak terdapat di pohon turi dan pohon jati.

Belalang kaya gizi pembawa rezekiBelalang, menjadi makanan khas Gunungkidul yang selalu dicari para perantau asal Gunungkidul saat mudik, baik untuk dimakan sendiri maupun untuk oleh-oleh. Belalang yang telah dimasak bisa tahan sampai satu minggu. Tidak susah untuk mendapatkan belalang. Di pinggir-pinggir jalan saat sore mulai merayap banyak ditemui belalang yang dipajang dengan sebilah bambu untuk ditawarkan. Tentu saja belalang di sini masih mentah. Namun jika menginginkan belalang yang sudah di masak, silahkan kunjungi pusat penjualan oleh-oleh di Gunungkidul atau pun pasar-pasar tradisional. Di sana dijajakan belalang masak dengan berbagai rasa tergantung selera, manis, Belalang sebagai oleh-oleh khas gunungkidulasin, gurih dan pedas.

Belalang, hama tanaman yang menjadi primadona bagi warga Gunungkidul, baik sebagai penikmat maupun para pencari rejeki. 



Sumber : www.wisatagunungkidul.com
Read more »

Gatot, Hitam Lebih Menggoda



Gatot, sebuah makanan ringan atau jajanan khas gunungkidul. Gatot biasa dikonsumsi untuk menemani acara minum teh atau kopi. Sering dihidangkan untuk menjamu tamu yang berkunjung. Dulu, gatot dibuat untuk konsumsi pribadi, namun sekarang sudah menjadi komoditi yang diperjual belikan. Gatot dapat dijumpai di pasar-pasar tradisional atau pusat oleh-oleh Gunungkidul.

Gatot adalah makanan yang terbuat dari gaplek (ketela/singkong yang dikeringkan) sama dengan tiwul. Ketela yang telah dikupas kemudian dijemur untuk dikeringkan sehingga menjadi gaplek. Namun untuk membuat gatot berkualitas, bukan sembarang gaplek yang dipakai. Para pedagang gatot yang biasanya merangkap sebagai pembuat (produsen) menggunakan gaplek yang (sengaja) dihujan-hujankan. Tujuannya untuk mendapatkan warna hitam khas gatot. "gatot ingkang sekeco ingkang wernan'e ireng" ujar mbah Mijem, salah satu penjual gatot di pasar Playen. Untuk mengantisipasi musim kemarau, maka biasanya pembuat gatot mempunyai stok bahan (gaplek yang kehujanan).

Cara pembuatan gatot sangat sederhana. Gatot yang sudah kering direndam selama 12 jam (semalam). Setelah dicuci bersih, gaplek dipotong kecil-kecil sesuai ukuran gatot, kemudian ditanak/dikukus selama sekitar 2 jam. Setelah masak, gatot ditempatkan di suatu wadah yang lebar biar cepat dingin. Untuk menghidangkan, gatot ditaburi dengan parutan kelapa ditambah sedikit gula dan garam. Perpaduan rasa kenyal gatot bercampur sedikit manis dan asin menambah eksotisme rasa makanan khas Gunungkidul ini.

Sumber : www.wisatagunungkidul.com
Read more »

Peta Pariwisata Gunungkidul

Read more »

Tuesday, September 21, 2010

Daftar Alamat Bis-bis Di Gunungkidul

1. PO. MAJU LANCAR
Alamat             : Siyono, Playen, Telp 391543,391223
2. PO. BIROWO
Alamat             : Ringinsari, Wonosari, Telp 391232,391412
3. PO. PULUNGSARI
Alamat             : Ringinsari, Wonosari, Telp 391719
4. PO. RAWIT MULYO
Alamat             : Jl. Tentara Pelajar 57, Telp 391674
5. PO. DJANGKAR BUMI
Alamat             : Jl. Sumarwi, Telp 391055
6. PO. JAYA SEHATI
Alamat             : Jl. Sumarwi, Telp 391719
7. PO. BAKMI JAWA
Alamat             : Mijahan, Semanu

Sumber : www.pariwisata.gunungkidulkab.go.id
Read more »

Daftar Restoran Di gunungkidul



Menu di Warung Jirak Kecamatan Semanu


No Rumah makan Menu Spesial Alamat
1 Kondang Rasa Ayam Goreng Jl. Agus Salim, Wonosari, 391364
2 Warung Jirak Nasi Merah Semanu
3 Bantarsari Ayam Goreng Jl. Agus Salim,Wonosari
4 Simpang Raya Masakan Padang Jl. Sumarwi, Wonosari
5 Lacho-Lacho Sop,Tengkleng Jl. Agus Salim, Wonosari
6 Dua Putri Ayam Goreng Jl. Agus Salim, Wonosari, 7406429
7 Tanti Ayam Goreng Jl. Sugiyo Pranoto, Wonosari, 391805
8 Among Raos Ayam Goreng Jl. Sugiyo Pranoto, Wonosari, 393370
9 Pendowo Ayam Goreng Jl. Agus Salim, Wonosari, 391546
10 Pak Parman Ayam Goreng Jl. Agus Salim, Wonosari, dan
Jl. Jogja-Wonosari, Playen
11 Tuah Saiyo Masakan Padang Jl. Agus Salim, Wonosari
12 Langgeng Timur Masakan Padang Jl. Karangmojo, Wonosari
13 Pak Turut Sate Kambing Jl.Ksatrian dan Jl.Agus Salim,
Wonosari, dan Jl.Karangmojo
14 Nongko Doyong Sate Kambing Jl.Jogja, Playen, 392029
15 Babad Asmari Soto Babad Jl.Jogja,Playen
16 Mbah Noto Soto ayam Jl.Jogja,Playen
17 Tan Proyek Soto ayam Jl.Jogja,Playen
18 Cemoro Jajar Sate Kambing Ponjong
19 Bakmi Jawa Bakmi Semanu
20 Pondok Chinesefood
& Seafood
Chinesefood Sea food Jl.Veteran 6,Wonosari
21 Bundo Suko Menanti Masakan Padang Jl. Agus Salim, Wonosari, 393037
22 Kawasan Pantai Baron Sea Food Pantai Baron
 
Sumber : www.pariwisata.gunungkidulkab.go.id
Read more »

Melacak Manusia Purba Gunung Kidul



Mawar Kusuma
KOMPAS.com - Sejak 700 ribu tahun lalu Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta, telah menjadi kompleks hunian manusia purba. Mereka tinggal di ceruk dan goa di wilayah perbukitan karst ketika mayoritas daerah lain di DIY masih tergenang air.
Akhir Agustus lalu Kompas menyusuri ceruk dan goa yang di dalamnya pernah ditemukan bukti hunian manusia prasejarah dengan berbekal data Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala DI Yogyakarta.
Artefak tulang dan batu dengan mudah ditemui. Butuh perjuangan lebih keras menemukan lokasi goa dan ceruk yang umumnya terletak di tengah ladang pertanian tadah hujan atau hutan jati.
Apalagi tak ada petunjuk ceruk maupun goa tersebut sisa peninggalan zaman prasejarah. Dengan berpedoman alamat berupa nama dusun dari hunian prasejarah, kami mengunjungi sebagian dari ratusan bekas hunian makhluk prasejarah di Gunung Kidul.
Kami mengandalkan petunjuk warga yang masih mencari hijauan makanan ternak di antara tanaman jati yang meranggas pada musim kemarau. Warga desa umumnya mengenali nama ceruk-ceruk tersebut, tetapi jarang mengetahui sejarah ceruk.
Di perbatasan antara Kabupaten Gunung Kidul dan Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, seperti di Kecamatan Ponjong, kami menemukan beberapa ceruk yang pernah dihuni manusia purba. Ceruk atau goa payung itu memiliki sirkulasi udara yang baik, memperoleh cahaya matahari, dan dekat dengan sumber air berupa telaga atau sungai bawah tanah.
Song Bentar
Berada di mulut sebuah ceruk di Dusun Bentar, Desa Kenteng, Kecamatan Ponjong, yang dinamai Song Bentar, keteduhan segera menelusup. Terik matahari tengah hari seperti diusir jauh oleh bayang-bayang ceruk. Stalaktit batu kapur putih mengilap bergelantungan di atap ceruk.
Song Bentar terletak di pucuk bukit karst. Hanya butuh lima menit berjalan kaki mendaki untuk mencapainya. Dari bawah bukit, ceruk itu terlihat seperti mulut naga yang menganga lebar. Pepohonan jati di depan ceruk menyamarkan bentuk utuh Song Bentar bila dilihat dari kaki bukit karst.
Warga sekitar, seperti Sagiyo dan Tumiyem, yang bermukim tepat di bawah Song Bentar, mengaku sama sekali tidak tahu menahu ceruk tersebut pernah menjadi hunian manusia purba sampai mereka dilibatkan dalam penggalian oleh para arkeolog. Sagiyo mengaku ikut membantu pengangkatan beberapa rangka manusia purba yang tubuhnya relatif utuh.
Menurut data Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala DIY, di Song Bentar terdapat fragmen tengkorak dan tulang manusia purba Homo sapiens. Setidaknya ada delapan individu, terdiri dari lima dewasa, dua anak-anak, dan satu bayi. Beberapa alat batu, seperti batu giling, beliung persegi, dan mata panah pun banyak dijumpai di lokasi ini.
Sekitar 2 kilometer dari Song Bentar, yaitu di Dusun Kanigoro, Desa Tambakromo, Kecamatan Ponjong, terdapat hunian manusia purba lain, yaitu Song Blendrong. Ceruk ini menyerupai Song Bentar, tetapi jauh dari perkampungan penduduk dengan jalan beraspal yang masih bisa dilewati kendaraan roda dua atau roda empat.
Song Blendrong juga kaya dengan artefak peninggalan manusia purba. Di Song Blendrong kami dikejutkan banyaknya tulang yang kemungkinan berasal dari manusia purba beserta peralatan dari batu, tanduk, maupun serut dari kerang berserakan di lantai ceruk.
Lantai Song Blendrong telah banyak digali untuk diambil kandungan fosfatnya sehingga artefak itu bermunculan ke permukaan. Para petani di sekitar mulut goa baru percaya setelah melihat sendiri tulang yang di berada sana.
Ceruk di Song Bentar sebenarnya juga pernah ditambang, tetapi penambangan fosfat tersebut berhenti setelah kandungan fosfat menyusut.
Keindahan ceruk dan goa prasejarah di Gunung Kidul ini memang terancam lenyap karena aktivitas pertambangan yang tidak terkendali. Apalagi goa dan ceruk prasejarah ini terletak di ladang milik penduduk setempat. Padahal, kehadiran ceruk dan goa dalam kealamiannya dapat memberikan gambaran kemampuan nenek moyang kita bertahan hidup dengan menyiasati alam.
Kami juga mengunjungi Goa Seropan di Dusun Semuluh, Desa Gombang, Kecamatan Semanu. Goa dengan aliran sungai bawah tanah itu hanya bisa ditelusuri menggunakan senter dan belum pernah diteliti para arkeolog, tetapi juga kaya dengan tulang purba.
Bersama rekan-rekan penelusur goa dari Acintyacunyata Speleological Club, kami menyusuri lorong baru di Goa Seropan yang sebelumnya tertutup lumpur. Lorong di kedalaman 60 meter dari permukaan tanah ini tiba-tiba muncul setelah banjir besar di sungai bawah tanah tahun lalu.
Seperti di bebatuan tepian aliran sungai bawah tanah pada lorong lama yang kaya cetakan tulang purba, lorong baru ini pun menyingkap potongan tulang kaki, gigi, dan rusuk mamalia yang belum diketahui jenisnya karena belum pernah diteliti.

sumber : www.kompas.com
Read more »

Desa-Desa Wisata Di Gunung Kidul


 
1.DUSUN BOBUNG , PUTAT, KECAMATAN PATUK

Hampir semua masyarakatnya mata pencahariannya pokoknya adalah menjadi perajin Topeng Kayu dan kerajinan batik kayu lainnya. Bobung juga sangat mudah dijangkau sarana lalulintas yang ada termasuk bus wisata. Wilayah Bobung Desa Putat, Kecamatan Patuk jaraknya hanya 10 KM arah timur kota Wonosari atau 30 KM arah timur kota Yogyakarta. Untuk menuju desa wisata ini juga tidak terlalu sulit , selain lokasi menuju desa ini sudah beraspal mulus juga dilalui angkutan umum . selain itu juga para wisatawan juga dapat menikmati udara segar lereng bukit pedesaan diantaranya tracking di Bukit Nglanggeran.

2. DUSUN GAROTAN, BENDUNG, KECAMATAN SEMANU

Terletak 25 KM utara dari kota wonosari atau 60 KM ke arah Timur dari Yogyakarta . Mudah dijangkau karena jalan menuju lokasi ini sudah beraspal dan kondisi lingkungan dengan rimbunnya pepohonan dan udara segar.Dusun Garotan terkenal dengan kerajinan khasnya berupa cor besi dalam bentuk lampu antik , kursi taman dan lain -lain . Suasana pedesaaan yang alami memungkingkan wisatawan untuk ikut merasakan kehidupan dipedasaan dengan ikut bercocok tanam , gotong royong dan lain -lain . 

3. DUSUN MOJO, DESA NGEPOSARI, KECAMATAN SEMANU
Merupakan sentra pengrajin batu putih dengan ornamen-ornamen yang menarik. Lokasi ini mudah dijangkau dengan prasarana jalan yang beraspal dan suasana pedesaan yang menyegarkan . salah satu tradisi adat yang masih dilestarikan yaitu Wedi utah 

4.DESA WONOSADI, KECAMATAN NGAWEN
Desa Wisata Wonosadi terletak di Dusun Duren dan Sidorejo Desa Beji Kecamatan Ngawen kurang lebih 35 KM dari Wonosari. Nama Wonosadi sendiri sebenarnya adalah nama hutan yang terletak di lereng perbukitan di dua dusun tersebut. Hingga sekarang hutan ini masih sangat terjaga kelestariannya dan kaya berbagai flora dan fauna serta juga terddapat batu -batu alam berkuran besar yang konon merupakan hasil letusan Gunung Merapi Purba. Hal ini disebabkan adanya kepercayaan masyarakat yang merasa diberi wewenang dan tanggungjawab oleh pemilik hutan yaitu Pangeran Onggolotjo, seorang putra keturunan Majapahit.
Atraksi wisata yang bisa dinikmati di Desa Wisata Wonosadi antara lain :
Wisata spiritual, mengunjungi tempat sakral seperti Watu Gendhong, Kali Ndek, dan Sendang Karang Tengah.
Home industri kerajinan bambu
Upacara tradisional seperti rasulan, sadranan, mboyong dewi sri, midang, mantenan, puputan, mitoni, ruwtan (pada waktu tertentu).
Menikmati dan berlatih kesenian rinding gumbeng, kesenian khas Wonosadi yang dipercaya sebagai kesenian tertua di Jawa. . 


Sumber : www.gunungkidulkab.go.id
 
1.DUSUN BOBUNG , PUTAT, KECAMATAN PATUK

Hampir semua masyarakatnya mata pencahariannya pokoknya adalah menjadi perajin Topeng Kayu dan kerajinan batik kayu lainnya. Bobung juga sangat mudah dijangkau sarana lalulintas yang ada termasuk bus wisata. Wilayah Bobung Desa Putat, Kecamatan Patuk jaraknya hanya 10 KM arah timur kota Wonosari atau 30 KM arah timur kota Yogyakarta. Untuk menuju desa wisata ini juga tidak terlalu sulit , selain lokasi menuju desa ini sudah beraspal mulus juga dilalui angkutan umum . selain itu juga para wisatawan juga dapat menikmati udara segar lereng bukit pedesaan diantaranya tracking di Bukit Nglanggeran.

2. DUSUN GAROTAN, BENDUNG, KECAMATAN SEMANU

Terletak 25 KM utara dari kota wonosari atau 60 KM ke arah Timur dari Yogyakarta . Mudah dijangkau karena jalan menuju lokasi ini sudah beraspal dan kondisi lingkungan dengan rimbunnya pepohonan dan udara segar.Dusun Garotan terkenal dengan kerajinan khasnya berupa cor besi dalam bentuk lampu antik , kursi taman dan lain -lain . Suasana pedesaaan yang alami memungkingkan wisatawan untuk ikut merasakan kehidupan dipedasaan dengan ikut bercocok tanam , gotong royong dan lain -lain . 

3. DUSUN MOJO, DESA NGEPOSARI, KECAMATAN SEMANU
Merupakan sentra pengrajin batu putih dengan ornamen-ornamen yang menarik. Lokasi ini mudah dijangkau dengan prasarana jalan yang beraspal dan suasana pedesaan yang menyegarkan . salah satu tradisi adat yang masih dilestarikan yaitu Wedi utah 

4.DESA WONOSADI, KECAMATAN NGAWEN
Desa Wisata Wonosadi terletak di Dusun Duren dan Sidorejo Desa Beji Kecamatan Ngawen kurang lebih 35 KM dari Wonosari. Nama Wonosadi sendiri sebenarnya adalah nama hutan yang terletak di lereng perbukitan di dua dusun tersebut. Hingga sekarang hutan ini masih sangat terjaga kelestariannya dan kaya berbagai flora dan fauna serta juga terddapat batu -batu alam berkuran besar yang konon merupakan hasil letusan Gunung Merapi Purba. Hal ini disebabkan adanya kepercayaan masyarakat yang merasa diberi wewenang dan tanggungjawab oleh pemilik hutan yaitu Pangeran Onggolotjo, seorang putra keturunan Majapahit.
Atraksi wisata yang bisa dinikmati di Desa Wisata Wonosadi antara lain :
Wisata spiritual, mengunjungi tempat sakral seperti Watu Gendhong, Kali Ndek, dan Sendang Karang Tengah.
Home industri kerajinan bambu
Upacara tradisional seperti rasulan, sadranan, mboyong dewi sri, midang, mantenan, puputan, mitoni, ruwtan (pada waktu tertentu).
Menikmati dan berlatih kesenian rinding gumbeng, kesenian khas Wonosadi yang dipercaya sebagai kesenian tertua di Jawa. . 


Sumber : www.gunungkidulkab.go.id
Read more »

HOTEL-HOTEL DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

HOTEL-HOTEL DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL  
 
Hotel Queen Of The South di Girijiati, Kecamatan Purwosari Telepon ( 0274) 367196, 367197
Hotel Rahayu di Girijati, Kec. Purwosari Telepon 081578865005
Hotel Atas di Girijati Kec. Purwosari Telepon 081578829047
Hotel Mitra Wisata di Girijati,Kecamatan Purwosari
Hotel Bukit di Girijati, Kecamatan Purwosari
Hotel Anisa di Girijati Kecamatan Purwosari
Hotel Carolina di Girijati Kecamatan Purwosari
Hotel Sidodadi di Girijati , Kecamatan Purwosari
Hotel Budi Inn di Girijati, Kec.Purwosari Telepon ( 0724) 367781
Hotel Puncak Pertama di Girijati, Kecamatan Purwosari
Hotel Putra Tanjung di Girijati, Kec. Purwosari
Hotel Arjuna di Girijati, Purwosari
Hotel Rukun di Girijati Kecamatan Purwosari
Hotel Wismasari Jl. Agus salim 01,Wonosari Telepon (0274)391602
Hotel Puri Damai Jl. Brigjen Katamso No.01 Wonosari telepon ( 0274) 391486
Hotel Sederhana Jl.Karangmojo Km.2 telepon (0274) 393299 


Sumber : www.gunungkidulkab.go.id 
Read more »

Trayek Angkutan Pedesaan



Pelaksanaannya berdasarkan pada Surat Keputusan Bupati Gunungkidul Nomor 20/KPTS/2005 tentang Perubahan Lampiran Keputusan Bupati Gunungkidul Nomor 207/KPTS/2002 tentang Penetapan Jaringan Trayek Angkutan Pedesaan di Kabupaten Gunungkidul, adapun jaringan trayek angkutan pedesaan di Kab.Gunungkidul terdiri dari :

JALUR 1         :     Wonosari– Duwet lewat Bin – Mijahan
                            Terminal Wonosari–Mijahan–Jonge–Wangen-Duwet PP
JALUR 2         :     Wonosari – Jonge lewat Semanu
                            Terminal Wonosari–Nitikan–Munggi Pasar–Jetis–Jonge PP
JALUR 3         :     Wonosari – Bintaos Lewat Semanu
                            Terminal Wonosari–Semanu–Sumur–Tunggul–Panggul–Ploso-Sumberwungu–Cari–Bintaos PP
JALUR 4         :     Wonosari – Jepitu lewat Giripanggung
                            Terminal Wonosari–Puskesmas Semanu-Tunggul-Panggul-Giripanggung–Jepitu PP
JALUR 5         :     Wonosari – Ponjong lewat Munggi
                            Terminal Wonosari–Semanu–Karangayu–Jetis–Karangmojo-Warungayu–Ponjong PP
JALUR 6         :     Wonosari – Baran lewat Ngenep - Pakel
                            Terminal Wonosari–Semanu–Sumur–Ngebrak–Semuluh-Dadapayu-Ngenep-Petir-Pringombo-Pakel-Baran PP
JALUR 7         :     Wonosari– Jepitu lewat Pucanganom
                            TerminalWonosari–Semanu–Ngeposari–Semuluh-Gombang-Kayangan-Pucanganom-Petir-Botodayaan-Jepitu PP
JALUR 8         :     Wonosari – Ponjong lewat Ngeposari
                            Terminal Wonosari–Semanu-Ngeposari-Sidorejo-Ponjong PP
JALUR 9         :     Wonosari – Songbanyu lewat Semuluh – Baran - Ngrancah
                            Terminal Wonosari–Semanu–Ngeposari–Semuluh–Gombang-Bedoyo–Baran–Ngrancah–Pucung– Sadeng–Songbanyu PP
JALUR 10       :     Wonosari – Jepitu lewat Pot Cucak–Baran - Ngrancah
                            Terminal Wonosari–Semanu–Ngeposari–Pakcucak-Bedoyo–Baran–Nglindur–Ngrancah–Tileng– Karangawen–Jepitu PP
JALUR 11       :     Wonosari – Jepitu lewat Tepus
                            Terminal Wonosari – Mulo – Mentel – Bintaos – Tepus -Purwodadi- Balong-Jepitu PP
JALUR 12       :     Wonosari – Kemiri lewat Keruk
                            Terminal Wonosari – Mulo – Mentel – Keruk – Kemiri PP
JALUR 13       :     Wonosari – Kemiri lewat Bintaos – Walikangin
                            Terminal Wonosari-Mulo-Mentel-Bintaos-Walikangin-Banjarejo-Padangan-Wonosobo-Kemiri PP
JALUR 14       :     Wonosari – Bintaos lewat Kemiri – Banjarejo
                            Terminal Wonosari – Mulo – Karangasem – Kemiri - Padangan-Banjarejo-Walikangin-Bintaos PP
JALUR 15       :     Wonosari– Ngrenehan lewat Singkil – Trowono
                            Terminal Wonosari – Siraman – Wareng – Sodo – Giring -Singkil-Monggol-Trowono-Kanigoro-Ngrenehan PP
JALUR 16       :     Wonosari – Baron
                            Terminal Wonosari-Mulo-Kemiri-Kemadang-Baron PP
JALUR 17       :     Wonosari – Paliyan lewat Pulutan – Grogol
                            Terminal Wonosari-Siraman-Pulutan-Wiyoko-Grogol-Paliyan PP
JALUR 18       :     Wonosari - Panggang – Giricahyo lewat Sodo – Paliyan
                            TerminalWonosari-Siraman-Sodo-Mulusan-Paliyan-Trowono-Jetis-Legundi-Panggang-Giripurwo-Giricahyo PP
JALUR 19       :     Wonosari – Paliyan lewat Pampang
                            Terminal Wonosari-Siraman-Wareng-Pampang-Paliyan PP
JALUR 20       :     Wonosari– Ngrenehan lewat Singkil – Kanigoro
                            Terminal Wonosari–Siraman–Sodo-Singkil-Planjan-Sumber-Ngrisik-Gedangklutuk-Kanigoro-Ngrenehan PP
JALUR 21       :     Wonosari – Playen lewat Pulutan – Wiyoko
                            Terminal Wonosari – Siraman - Pulutan-Wiyoko-Plembutan-Playen PP
JALUR 22       :     Wonosari – Menggora lewat Dengok
                            Terminal Wonosari – Siyono – Bogor – Playen – Dengok-Bleberan-Banyusoco-Menggora PP
JALUR 23       :     Wonosari– Menggora lewat Paliyan
                            Terminal Wonosari – Siyono – Playen– Grogol-Paliyan-Surulanang-Menggora PP
JALUR 23 A    :     Wonosari – Getas lewat Playen
                            Terminal Wonosari-Siyono-Bogor-Playen-Ngawu-Wonorejo-Getas PP
JALUR 24       :     Wonosari – Getas lewat Bandung – Gading
                            Terminal Wonosari – Siyono – Bandung – Gading - Banaran-Ngleri-Getas PP
JALUR 25       :     Wonosari – Playen lewat Gading
                            Terminal Wonosari-Siyono-Bandung-Gading-Tompak-Playen PP
JALUR 26       :     Wonosari – Karangtengah lewat Gading
                            Terminal Wonosari – Siyono – Gading – Beji – Ngijorejo - Gatak- Karangtengah PP
JALUR 27       :     Wonosari – Gedangsari lewat Sambipitu
                            Terminal Wonosari – Gading – Sambipitu – Nglegi - Sendowo-Nglipar PP
JALUR 28       :     Wonosari– Nglipar lewat Sambipitu
                            Terminal Wonosari-Gading-Sambipitu-Ngalang-Nglegi-Sendowo-Nglipar PP
JALUR 29       :     Wonosari– Ngoro oro lewat Beji – Pengok
                            Terminal Wonosari – Gading – Sambipitu – Kerjan - Beji-Pengok-Patuk-Ngoro-oro PP
JALUR 30       :     Wonosari – Semin lewat Nglipar – Nglebak
                            Terminal Wonosari–Karangtengah–Nglipar – Mengger - Nglebak-Wotgaleh-Beji-Kalilunyu-Bendung-Semin PP
JALUR 31       :     Wonosari – Sokoliman lewat Wotgaleh
                            Terminal Wonosari – Karangtengah – Nglipar – Kedungpoh-Wotgaleh-Ngeblak-Klayar-Kedungranti-Sokoliman PP
JALUR 32       :     Wonosari -  Semin  lewat Nnglipar – Blutak
                            Terminal Wonosari-Karangtengah-Nglipar-Kedungpoh-Natah-Beji-Ngawen-Blutak-Semin PP
JALUR 33       :     Wonosari– Semin lewat Nglipar – Bendung
                           Terminal Wonosari–Karangtengah – Nglipar – Kedungpoh - Beji-Ngawen-Widoro-Bendung-Semin PP
JALUR 34       :     Wonosari – Sokoliman lewat Grogol
                            Terminal Wonosari – Grogol – Bejiharjo – Gelaran - Gunungbang-Sokoliman PP
JALUR 35       :     Wonosari – Sokoliman lewat Ngawis
                            Terminal Wonosari – Ngawis – Karanganom - Munggur-Sokoliman PP
JALUR 36       :     Wonosari– Ponjong lewat Umbulrejo – Sumberjo
                            Terminal Wonosari –Karangmojo – Warungayu - Umbulrejo-Sumbergiri-Ponjong PP
JALUR 37       :     Wonosari – Tambakromo lewat Ponjong – Sumbergiri
                            TerminalWonosari – Karangmojo – Ponjong – Sumbergiri - Sawahan-Tambakromo PP
JALUR 38       :     Wonosari – Bedoyo lewat Ngipak – Kenteng
                            Terminal Wonosari – Kelor – Ngipak – Srimpi – Ponjong - Kenteng-Karangasem-Bedoyo PP
JALUR 39       :     Wonosari – Semin lewat Watu Sigar – Sambeng
                            Terminal Wonosari – Karangasem – Jatiayu – Watusigar - Ngawen-Sambeng-Pandanan-Blutak-Semin PP
JALUR 40       :     Wonosari – Semin lewat Kalialang
                           Terminal Wonosari-Karangmojo-Jatiayu-Kalialang-Semin PP

sumber : www.gunungkidulkab.go.id
Read more »

Share