|
"Nelayan pantai Wedi Ombo yang memiliki sebanyak delapan kapal tidak berani melaut karena ketinggian gelombang laut mencapai tiga meter lebih," kata Koordinator SAR Pantai Sadeng, Subowo, Sabtu (9/10).
Sementara itu, Petugas TPI Pantai Sadeng, Paito, mengatakan nelayan yang berangkat melaut ada sebanyak 10 kapal, dua kapal di antaranya terpaksa kembali ke pantai karena mengalami kerusakan diterjang ombak. "Dua kapal tidak jadi melaut dan kembali mendarat karena ada kerusakan yang disebabkan tingginya gelombang serta kencangnya tiupan angin," katanya.
Dia mengatakan nelayan yang telah berangkat satu pekan yang lalu dan mendarat pada hari ini baru ada empat kapal namun yang membawa hasil hanya satu kapal. "Nelayan mengeluhkan arus laut yang tidak menentu sehingga bepengaruh pada jumlah tangkapan ikan, bahkan tadi ada empat kapal yang menepi namun yang membawa ikan hanya satu kapal," terangnya.
Dia mengatakan dengan adanya kapal yang tidak jadi melaut mengakibatkan persediaan ikan di TPI Sadeng menipis. "Stok ikan di TPI Sadeng saat ini hanya tersisa satu ton dan diperkirakan hanya cukup untuk dua hari kedepan padahal sebagian nelayan yang melaut baru akan datang tujuh hari mendatang,"katanya.
Menurut dia tangkapan nelayan sejak bulan Ramadhan selalu mengalami penurunan karena adanya perubahan cuaca yang berdampak pada musim angin timur tidak segera berakhir. "Satu kapal paling banyak hanya membawa hasil tangkapan paling banyak 2,5 kwintal padahal sebelumnya bisa mencapai lima kwintal sampai satu ton," lanjutnya. (Ant/Van)
Sumber : www.krjogja.com
0 comments:
Post a Comment