Pages

Monday, October 4, 2010

UGM Teliti Amblesan Tanah Gunung Kidul




GUNUNG KIDUL, KOMPAS.com - Universitas Gadjah Mada meneliti lokasi amblesan tanah di Dusun Wuluh, Rongkop, Gunung Kidul sebagai ajang penelitian sekaligus pembelajaran bagi mahasiswa tentang bencana alam di wilayah perbukitan karst. Mahasiswa dan dosen dari Fakultas Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada mulai menggelar orientasi awal untuk mitigasi bencana hingga beberapa pekan mendatang.
"Dari hasil orientasi lapangan tersebut diketahui bahwa amblesan terus meluas. Dalam empat hari terakhir, misalnya, amblesan telah bertambah 5-10 centimeter. Kami terus memantau perkembangan rumah yang rusak karena dampak amblesan," kata Dosen Teknik Geologi UGM Agus Hendratno, Senin (4/10/2010).
Saat ini, fondasi dua rumah sudah mulai retak akibat tertarik amblesan tanah. Amblesan tanah kali ini mencakup areal seluas lebih 100 meter persegi dengan kedalaman 3-4 meter. Sepuluh kepala keluarga yang menghuni lima rumah di Dusun Wuluh berharap pemerintah dan akademisi dari UGM bisa segera memetakan potensi bahaya dari amblesan.
Menurut Agus, lokasi amblesan yang terjadi sejak dua pekan terakhir ini terhubung oleh pola garis lurus dengan lokasi amblesan di Dusun Wuluh pada 2005 serta lokasi Goa Ombo. Rencananya, tim dari UGM akan memetakan pola rongga bawah tanah lokasi amblesan dengan menggunakan alat georadar dan geolistrik pada 14-15 Oktober mendatang.
"Alat georadar digunakan untuk memetakan rongga di dalam tanah sedangkan geolistrik berfungsi mengukur ketebalan tanah serta kepadatan material di bawah permukaan. Ahli geofisika dari Jurusan Teknik Geologi UGM Saptono Budi Samudra juga turut terlibat dalam penelitian ilmiah di lokasi amblesan tersebut. Kami merancang jalur amblesan dari sisi ilmiah," kata Agus.
Dalam menggelar penelitian, UGM bekerjasama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pertambangan Gunung Kidul. Menurut Warga Dusun Wuluh Satino, saat ini terdapat empat titik amblesan di Dusun Wuluh. Warga di sekitar lokasi amblesan memilih mengungsi ke rumah tetangga tiap kali hujan deras. Warga berharap amblesan tanah tidak terus meluas.

Sumber : www.kompas.com

0 comments:

Post a Comment

Share